berita-utama

Akhir Kisah Bayi Bermata Satu Di Medan Hanya Bertahan Delapan Jam di Dunia

Sabtu, 15 September 2018 | 09:22 WIB

METROPOLITAN - Bayi perempuan malang yang lahir dengan satu mata serta tanpa hidung di Panyabungan, Mandai­ling Natal, meninggal dunia, Kamis (13/9/2018). Kejadian itu jadi sorotan setelah sang bayi sanggup bertahan hanya delapan jam sejak dilahirkan. BELUM sempat diberi nama, putri kelima dari pasangan Suriati dengan Tatang sudah mengembuskan napas terakhir­nya. Sementara orang tuanya masih syok dengan kondisi anaknya hingga memilih mengurung diri di rumah. Dari informasi, bayi itu lahir melalui operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panayabung pada Kamis (13/9/2018) pukul 15:25 WIB. Namun pada pukul 22:00 WIB bayi malang itu dinyatakan meninggal dunia. Kejadian ini merupakan yang ketujuh di dunia. Setelah yang terakhir di Mesir dan meninggal beberapa jam kemudian. “Memang dari awal kita su­dah prediksi umur bayi ini tidak lama, karena kondisinya sangat buruk,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Mandailing Natal Syarifuddin Nasution. Saat dilahirkan, berat badan­nya terbilang normal seperti bayi yang baru lahir pada umum­nya. Namun, sang bayi tidak menangis dan denyut jantung­nya lemah. ”Lahirnya sesar, tapi tidak prematur. Beratnya 2,4 kilogram. Waktu lahir juga tidak bagus. Denyut jantungnya juga di ba­wah seratus. Jadi kondisinya sangat parah,” katanya Syarifud­din. Syarifuddin mengatakan, pi­hak dokter sudah mempre­diksi bayi tersebut tidak akan bertahan lama hidup di dunia. Selain lahir dengan satu mata, bayi tersebut juga tidak memi­liki hidung. ”Kita sudah berupaya semak­simal mungkin, tapi Tuhan berkata lain,” kata Syarifuddin.

Menurut Syarifuddin, terdapat beberapa kemungkinan penye­bab kelainan tersebut. ”Kalau kata dokter spesialis bayi yang tadi melihat bersama kami, ada beberapa kemun­gkinan penyebab. Pertama bisa jadi karena obat-obat yang dulu dikonsumsi si ibu, kemu­dian bisa juga karena virus,” ujar Syarifuddin. (tib/feb)

Tags

Terkini