berita-utama

Terkurung Runtuhan Tembok Hotel sampai Lihat Cahaya

Senin, 1 Oktober 2018 | 09:38 WIB

METROPOLITAN - Tragedi gempa dan tsunami di Palu tak cuma dirasakan warga setempat, tetapi juga warga Bogor. Ami, wanita asal Kota Hujan yang tengah mengisi acara di Hotel Swetama, Palu, berhasil lolos dari maut. Ia tak menyangka bakal mendapat pengalaman pahit sekaligus mendebarkan saat diguncang gempa. Tubuhnya seketika terkurung dalam runtuhan tembok hotel di saat orang-orang berlarian. Ami yang berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah, itu nyaris saja menjadi korban gempa. Ami yang tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, bersandal jepit dengan me­numpang pesawat Hercules, itu terlihat masih syok. Saat gempa dan tsunami ter­jadi, Ami bercerita bahwa di­rinya tengah berada di Hotel Swetama, Palu, mengikuti ke­giatan presentasi produk pem­balut herbal. Saat kegiatan berlangsung, ia diguncang tiga kali goncangan gempa. Orang-orang pun berlarian keluar. Namun dirinya dan em­pat orang lainnya terkurung dalam reruntuhan gedung. ”Saya tidak tahu kalau Kota Palu itu daerah rawan gempa. Tapi sudah lah, ini namanya takdir. Tepat acara berakhir sekitar pukul 18:00 Wita, tiba-tiba terjadi lagi gon­cangan lebih besar. Orang-orang berlarian. Saya juga berusaha lari keluar, tiba-tiba bangunan depan sudah runtuh,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. Ami bersyukur karena masih diberi kesempatan lolos dari maut yang ada di depan mata. “Jadi saya terkurung kira-kira bersama empat orang lainnya. Karena lihat sedikit cahaya, kami kemu­dian merangkak keluar. Alham­dulillah kami semua selamat meski ada yang luka kena rerun­tuhan,” kata Ami dengan suara serak. Pascagempa, Ami tidak bisa menghubungi keluarga di Bo­gor karena jaringan komuni­kasi bermasalah. Setelah tiba di Makassar ini dia berencana langsung mengabari sanak keluarga. ”Dapat penerbangan Hercu­les ke Makassar juga tidak sengaja. Pagi tadi saya coba ke bandara cek-cek informasi, ternyata ada Hercules tujuan Makassar yang akan terbang sore dan saya pun ikut pener­bangan itu bersama ratusan orang lainnya. Tadi tiba sekitar pukul 17:00 Wita,” tutur Ami. Ketika itu pula ia ikut dalam penerbangan dan kembali ke daerah asal. (mer/feb/run)

Tags

Terkini