berita-utama

Rayakan Hari Santri, Remaja Cileungsi Tewas Tenggelam

Selasa, 23 Oktober 2018 | 09:14 WIB
FOTO: IST/METROPOLITAN

METROPOLITAN - Usai me­rayakan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Suka­bumi, Jawa Barat, tiga santri asal Sukabumi, Bogor dan Cianjur terseret dan tenggelam di dua lokasi berbeda di objek wisata laut Palabuhanratu. Korban Alam Alpariji (16), Ha­san (16) dan Rehan (12) teng­gelam di dua lokasi berbeda di objek wisata laut Palabuhanratu. ”Seluruh korban merupakan santri. Dari kejadian tersebut, satu santri meninggal dunia aki­bat tenggelam, satu selamat serta seorang lainnya hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan,” kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabu­paten Sukabumi Okih Pajri di Sukabumi, Senin (22/10). Okih mengungkapkan, Alam Alpariji merupakan warga Kam­pung Babakan, Kecamatan Ci­leungsi, Bogor. Korban yang merupakan santri Pondok Pe­santren Al-atiqiah, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Suka­bumi, ini meninggal dunia saat hendak dibawa ke RSUD Pala­buhanratu. Untuk tempat keja­diannya di Pantai Istana Presiden, Desa Citepus, Kecamatan Pala­buhanratu. Kemudian Hasan merupakan santri Atholibiah Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, jasadnya belum ditemukan. Korban yang merupakan warga Kampung Selaawi II, Desa Cirumput, Ke­camatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, ini hilang tenggelam setelah menyelamatkan rekannya yang terseret arus di Pantai Is­tiqomah, Desa Citepus. Sementara Rehan warga Kam­pung Baros, RT 01/04, Desa Ci­kahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, berhasil diselamatkan. Namun, teman yang menyelamatkannya yakni Hasan hingga kini belum dite­mukan. ”Hingga saat ini kami masih melakukan pencarian seorang santri yang hilang tenggelam. Pencarian dilakukan dengan cara menyisir lokasi hilang teng­gelamnya korban,” tambahnya. Dalam operasi pencarian ter­sebut, tim SAR berkoordinasi dengan TNI AL, Satpolair Polres Sukabumi, Basarnas Pos Suka­bumi serta relawan lainnya. Di sisi lain, untuk kondisi cuaca saat ini normal, tetapi arus laut cukup kencang dan gelombang tinggi. Diduga tubuh korban terselip di bebatuan karang atau terseret hingga ke tengah laut. ”Kami juga meminta bantuan nelayan, baik yang hendak maupun pulang melaut jika menemukan adanya benda mencurigkan seperti jasad ma­nusia agar segera melapor,” pinta Okih. (feb/run)

Tags

Terkini