METROPOLITAN - Setelah lolos seleksi administrasi, 27.300 peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kota Sukabumi mulai mengikuti seleksi kompetensi dasar menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di Gedung Tegar Beriman, Jumat (26/10). Namun, tes hari pertama tersebut mendadak berantakan lantaran komputer yang digunakan peserta mengalami gangguan teknis.
Informasi yang dihimpun Metropolitan, tes hari pertama ini terdiri dari tiga sesi. Setiap sesi diikuti hingga 350 peserta dan diberi waktu 90 menit untuk menyelesaikan seratus soal. Tes pertama dimulai pukul 13:30 WIB. Saat itu, ratusan peserta masuk ke Gedung Tegar Beriman secara tertib sambil diperiksa satu per satu oleh petugas Satpol PP. Sebab, peserta dilarang membawa apa pun, termasuk telepon genggam dan hanya dipersilakan membawa nomor peserta dan identitas diri. Sementara peserta lainnya menunggu di luar gedung di tenda yang sudah disediakan. Beberapa menit berlalu, semua masih berjalan lancar. Namun setelah melewati menit 20, persoalan mulai muncul. Sejumlah peserta mengaku kesulitan mengklik jawaban di komputer. Ada juga yang tidak bisa melanjutkan ke soal berikutnya hingga ada juga yang mengaku komputer yang digunakan nge-blank. Kondisi ini membuat peserta kebingungan. Panitia di dalam langsung segera mengambil tindakan dan menanyakan mana saja peserta yang komputernya mengalami gangguan. Hasilnya, hampir dari setengah komputer yang ada tidak bisa digunakan saat itu. “Sebelum mulai, jaringan dikatakan aman menurut pihak ketiga. Kemudian kami mulai pukul 13:30 WIB dan berjalan lancar. Kira-kira 120 menit kemudian, sebagian peserta trouble. Jawaban mereka tersimpan tapi tidak bisa melanjutkan ke soal berikutnya karena server-nya rusak,” kata Kabag Tata Usaha (TU) Regional III Badan Kepegawaian Negara (BKN), Usman. Akibatnya, Usman dan panitia lainnya kebingungan. Sekitar pukul 14:50 WIB, mereka memutuskan menghentikan sementara tes sesuai kesepakatan BKN, Pemerintah Kabupaten Bogor dan vendor. Sementara peserta sesi satu yang tengah mengerjakan soal terpaksa dikeluarkan dari area tes terlebih dulu. “Seluruh peserta diminta keluar dulu. Langsung dilakukan perbaikan jaringan, dikhawatirkan ada kabel tergencet atau terputus. Jadi komputer yang lancar dan banyak juga yang tidak lancar. Daripada mengganggu, lebih baik semua keluar dulu. Mudah-mudahan tidak lama akan berhasil,” harapnya. Di luar Gedung Tegar Beriman, para peserta menunggu sabar di pelataran gedung dan tenda yang sudah disediakan. Namun beberapa di antaranya tampak keletihan lantaran belum jelas kapan tes akan bisa dimulai kembali. Sementara mereka sudah berangkat sejak pagi hari. Usman menegaskan pihaknya sendiri tidak akan melakukan penundaan untuk tes hari ini. Meskipun ada gangguan, akan ditunggu sampai diperbaiki dan tes akan tetap dilanjutkan meski hingga malam hari. Menurutnya, peserta di sesi pertama yang sudah mengerjakan beberapa soal tidak akan mengulang dari awal lantaran jawaban mereka sudah tersimpan di komputer. “Kesepakatan selanjutnya kami dengan instansi tidak akan melakukan penundaan tiga sesi peserta ini karena dikhawatirkan akan menunda seluruh jadwal yeng telah dibuat. Maka kami sepakat terus melakukan tes sesuai jadwal,” ungkap Usman. Usman menceritakan pada tes CPNS 2016 lalu sempat juga terjadi kendala teknis. Namun tetap dilakukan walaupun sampai pukul 02:00 WIB. Saat ditanya soal antisipasi, dirinya mengaku sebelum tes sudah dilakukan uji coba dengan hasil yang bagus sehingga pihaknya berani melakukan tes. “Sekitar 2016, kami lakukan terus tes sampai jam dua malam, yang penting sesuai jadwal. Di sini sampai 11 November. Kalau pengumumannya langsung hari itu juga karena keunggulan CAT ini adalah transparansinya. Setelah selesai, bisa kelihatan hasilnya,” jelasnya. Salah satu peserta sesi satu, Aprida (28), mengaku awalnya tidak bisa mengklik jawaban ketika mengerjakan soal ke-29. Butuh beberapa kali klik untuk bisa menjawab soal yang tertera di komputer. Namun masalah ini ternyata dirasakan juga peserta lainnya. “Awalnya login susah, terus angkat tangan dan banyak ternyata yang sama. Setelah itu bisa, tapi tiba-tiba eror lagi. Jadi ada problem terus. Mulanya saya nggak bisa ngeklik soal dan jawaban, beberapa kali klik baru bisa. Yang lain ada yang loading-nya lama, nge-blank. Terus ada yang login-nya berkali-kali,” tutur Aprida. Akibatnya, pengawas meminta seluruh peserta memberhentikan tes terlebih dulu. Perempuan asal Gunungputri itu pun merasa persoalan ini cukup merugikan. Sebab, semua peserta menjadi telantar dan belum jelas kapan akan bisa dimulai kembali. “Kata pengawas biar lebih adil disetop dulu. Saya sudah ngerjain 29 soal, lagi fokus sama soal. Kejadian ini ngabisin waktu juga, ngerugiin sekali. Karena saya juga sudah izin dan nggak tahu sampai kapan telantar begini,” keluhnya. Pantauan Metropolitan, hingga pukul 17:00 WIB, komputer belum juga bisa diselesaikan. Namun jelang Magrib, ada kabar sebagian komputer sudah bisa digunakan dan tes kembali dilanjutkan. “Teman saya sesi satu baru keluar jam tujuh malam. Yang sesi satu saja dibagi dua. Belum lagi ada teman yang sesi tiga. Sudah klenger duluan,” kata salah seorang pengantar CPNS, Irma, kepada Metropolitan. Bahkan, perempuan asli Pamijahan, Bogor, itu mengaku beberapa teman lainnya terpaksa harus pulang sebelum tes lantaran sudah kelelahan. “Ada teman lainnya milih pulang duluan karena sudah kecapekan, dia kebagian sesi tiga. Berangkat dari rumah pagi semua soalnya,” tuturnya. Tak cuma di Bogor pelaksanaan tes CPNS bermasalah. Bahkan di beberapa kota, penyelenggaraannya juga semrawut hingga ditunda. Seperti yang terjadi di Medan, Banda Aceh, Jakarta dan Semarang. Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan mengatakan, permasalahan ini terjadi karena kurangnya tanggung jawab dari pihak vendor. ”Kan di kita itu vendor yang menyediakan infrastruktur. Intinya memang vendornya kurang bertanggung jawab di sana,” kata Ridwan. Bagi peserta yang tidak dapat mengikuti tes CPNS hari ini, Ridwan memastikan akan ada kompensasi seperti pemindahan hari pelaksanaan tes. Yang penting peserta tes tidak boleh kehilangan hak untuk mengikuti ujian. (fin/d/feb/run)