METROPOLITAN - Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Itulah yang dialami Mery Yulyanda, pramugari korban tewas dalam insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang. Rencananya untuk menikah dengan sang kekasih, Husni Fadhil, batal dilakukan lantaran maut lebih dulu menjemputnya dalam insiden pesawat jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat. Padahal, sang kekasih sudah menyiapkan diri untuk melamar Mery pada April 2019. Husni masih menyimpan harapan besar sang kekasih bisa kembali dengan selamat. Harapannya itu diungkapkannya melalui akun Instagram yang diduga miliknya, @apryfadhil. Ia tampak mem-posting foto dirinya yang mengenakan kemeja putih dan berpeci hitam berdampingan dengan seorang wanita yang mengenakan mukena bermotif bunga kecil. Ia mengungkapkan bahwa setiap saat ia selalu mendoakan kekasihnya tersebut dan berharap mereka bisa dipersatukan. Selain itu, ia juga mengharapkan sang kekasih bisa kembali untuk melakukan lamaran pada April 2019. ”Setiap sujud ak salalu mendoakan kamu sayang,ak memohon dan berharap kpd Allah untk satukan kita,Sampai kmu menjadi penyemangat hidup aku dan untk cita cita kita bersama kedepan,” tulisnya. Bukan cuma Mery, nasib tragis juga dialami Alfiani Hidayati Solikah (19), pramugari Lion Air yang baru bergabung dua bulan dengan maskapai tersebut. Wanita asal Dusun Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, itu baru saja lulus sekolah pramugari di Yogyakarta sampai akhirnya diterima di Maskapai Lion Air. Namun siapa sangka, pekerjaan pertamanya itu justru harus membuat langkahnya terhenti karena insiden maut, kemarin. “Bapak ibunya Alfi masih syok mendapatkan kabar jatuhnya pesawat Lion Air,” kata Ketua RW 07 Suwito. (feb/run)