berita-utama

Beroperasi 2019, LRT Jabodetabek Tanpa Masinis

Selasa, 6 November 2018 | 11:25 WIB

METROPOLITAN - Pengoperasian Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek terus dikebut pemerintah pusat. Ke­menterian Perhubungan (Kemenhub) telah menargetkan pengoperasian LRT Jabodebek pada pertengahan 2019. Progres pembangunan moda trans­portasi berbasis rel itu sekitar 46%. Hampir seluruh jalur sudah tersambung dan siap diuji coba tahun depan. Panitia Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Jumardi mengatakan, jalur yang belum terbangun hanya tersisa 500 meter di wilayah Jakarta dan sisanya di Bekasi. “Pembangunan sedang dikebut. Mudah-muda­han pertengahan tahun depan bisa digunakan,” ujarnya, kema­rin. ­ Menurutnya, LRT merupakan salah satu proyek strategis na­sional untuk menekan beban kemacetan di jalan raya. Di Jawa Barat, LRT melintasi lima daerah, yakni Depok, Kota Bogor, Ka­bupaten Bogor, Kota Bekasi serta Kabupaten Bekasi. “Depok sudah seluruhnya. Bogor juga demikian, kemudian di Kota Bekasi tinggal beberapa saja seperti halnya di Kelurahan Ja­kasampurna masih ada sekitar 32 bidang lagi. Kami harap bu­lan ini segera dibayarkan, ter­masuk juga di Kabupaten Be­kasi,” ungkapnya. Untuk diketahui, moda trans­portasi massal ini menggunakan teknologi terdepan yakni tanpa masinis. “LRT Jabodebek akan menggunakan sistem driverless dalam pengoperasiannya. Walau­pun begitu, tetap akan ada pe­tugas yang memastikan LRT berjalan dengan baik,” demikian yang tertulis dalam keterangan resmi BUMN. Rangkaian LRT Jabodebek ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 100km/jam. Pem­buatan teknologi driverless ini merupakan komitmen beberapa BUMN yang tergabung dalam konsorsium pembangunan LRT, sebab proyek pengembangan kereta ini diharuskan untuk me­miliki teknologi baru agar ada peningkatan dalam bidang tek­nologi. (de/feb/run)

Tags

Terkini