berita-utama

Bye Bye Piala AFF

Jumat, 23 November 2018 | 08:34 WIB

METROPOLITAN - Timnas Indo­nesia terpaksa harus menelan pil pahit. Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke semifinal Piala AFF 2018 menyisakan kekecewaan yang mendalam bagi publik sepak bola Tanah Air. Dua tahun silam, Tim Merah-Putih berstatus sebagai run­ner-up. Tahun ini malah justru terpuruk di penyisihan. Timnas Indonesia sudah pasti menggaransi tiket dari tiga laga tidak cukup untuk mengejar raihan poin pesaing di Grup B, Thailand dan Filipina. ke semifinal. Modal tiga poin Filipina bermain imbang 1-1 kontra Thailand. Keduanya kini sudah mengantongi tujuh poin, hasil dua kali menang plus satu hasil draw. Jika Timnas Indonesia menang pada laga terakhir melawan Fili­pina pada Minggu (25/11/2018), paling mentok tim asuhan Bima Sakti mengoleksi enam poin di pengujung penyisihan. Tiket semifinal dari Grup B ting­gal jadi rebutan antara Thailand, Filipina dan Singapura. Negara yang terakhir disebut menang meyakinkan dengan skor 6-1 saat menghadapi tim terlemah, Timor Leste, pada Rabu (21/11/2018). Stigma Timnas Indonesia tak berjodoh dengan trofi juara Pia­la AFF kian melekat. Sejak turna­men ini digelar pada 1996, pen­capaian maksimal Tim Garuda hanya menjadi runner-up. Timnas Indonesia jadi negara paling banyak jadi runner-up. Yakni lima kali pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010 dan 2016. Ban­dingkan dengan Thailand yang sudah meraih lima gelar turnamen sepak bola paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara yang satu ini. Bicara glory Timnas Indonesia bahkan kalah mentereng dibanding Singapura yang sudah empat kali jadi kampiun. Yang menyesak­kan, Vietnam dan Malaysia sudah pernah sekali merasakan madu jawara pada edisi 2008 dan 2010. Padahal di era 1950 hingga 1980- an, Indonesia dan Thailand kerap disebut sebagai Raja Asia Teng­gara. Negara kita bahkan pernah dijuluki Macan Asia karena kerap membuat sensasi di pentas sepak bola internasional tempo dulu. Namun, sejarah hanya menca­tat tim yang menorehkan pre­stasi tertinggi. Sayangnya, nama Indonesia tak pernah terukir dengan tinta emas sebagai tim terbaik. Pencapaian tertinggi Timnas Indonesia adalah dengan menjadi juara SEA Games 1987 dan 1991. Selepas itu, keberun­tungan seperti menjauh. Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria merasa gusar dengan anggapan banyak pihak yang menganggap Timnas Indonesia mendapatkan hasil buruk di Piala AFF 2018, sebab hanya mendapatkan satu kemenangan dan dua kekalahan. Ironisnya, saat di ambang ke­gagalan melaju ke semifinal Pia­la AFF 2018, PSSI terlihat masih tinggi hati. Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria terlihat gusar dengan anggapan banyak pihak yang menganggap Timnas Indonesia mendapatkan hasil buruk di Piala AFF 2018, sebab hanya mendapatkan satu kemenangan dan dua kekalahan. Tisha seperti tak terima PSSI kepengurusan Edy Rahmayadi dianggap tak berprestasi. (bol/ feb/run)

Tags

Terkini