Bermain game online biasanya identik dengan kegiatan para pria. Namun kini banyak pula wanita yang keahliannya tak kalah jago. Seperti Monica Carolina, gamers perempuan asal Jakarta yang sukses menekuni bidang ini. Bahkan dari hobinya itu, Monica berhasil mendirikan wadah bagi para gamers wanita unjuk gigi di turnamen game.
Saat SMA, dia mulai rajin mengikuti berbagai turnamen game dan berhasil meraih juara dua dalam game Call of Duty 4. Hal itu membuatnya ketagihan berkompetisi melawan para gamer lainnya yang mayoritas adalah pria. Sampai-sampai ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah karena serius terjun ke dunia game.
Tak hanya bermain, setelah lulus SMA, Monica fokus menggeluti dunia game, mulai dari komponen komputer gaming hingga mengikuti turnamen berskala internasional.
Selama lima tahun berturut-turut mengikuti kompetisi, wanita yang lebih dikenal dengan nama Nixia itu beserta empat orang timnya yang tergabung dalam NXA Ladies yang semuanya wanita, berhasil memenangkan berbagai kejuaraan.
Pada 2011, ia mendirikan situs bernama Nixia Gamer yang berisi tentang review peralatan yang digunakannya untuk bermain game dan pengalamannya mengikuti turnamen-turnamen game. Satu tahun menjalani website tersebut, mulai banyak brand peralatan game yang memberikannya sponsor.
”Kita dikasih peralatan gaming seperti laptop, keyboard dan headset yang nilainya di atas USD 2 ribu (Rp27 juta) untuk satu orang. Setiap tiga bulan sekali, kita juga mendapat gaji, kisarannya USD 10 ribu (Rp137 juta),” paparnya.
Tak hanya itu, ia juga akhirnya mendirikan NXA Ladies, yakni wadah bagi para pemain game profesional khusus wanita. ”Dulu awalnya iseng bikin tim wanita,” jelasnya.
Tim ini dibuat karena Monica melihat banyaknya pemain game perempuan yang punya passion untuk kompetisi game.
Lewat tim gamers perempuan ini, Nixia punya visi merangkul gamers perempuan yang punya jiwa kompetitif dan pengin ikut turnamen untuk bisa berprestasi. ”Tujuan Nixia merangkul wanita-wanita biar lebih pede kalau join turnamen. Jadi bukan pria saja yang bisa, kita juga bisa,” tuturnya. (de/feb/run)
1