METROPOLITAN - Masih ingat dengan Khansaa Syahlaa,pendaki cilik asal Bogor yang berhasil menapakkan kaki di Puncak Chartenz? Rupanya tak cuma Khansaa yang sukses menaklukan gunung. Ada pula Matthew Tandioputra asal Bandung yang berhasil mendaki 7 puncak tertinggi Indonesia di usia 10 tahun.
Usia muda tak menghalangi langkah Mathew untuk menaklukan puncak gunung. Jam terbang putra sulung pasangan Joel Tandionugroho dan Claudia tersebut sungguh mengagumkan.
Lebih dari tujuh gunung di seputaran Jawa Barat telah dia daki. Begitu pula tujuh puncak di Jawa yang berhasil dijelajahi. Diawali dari Puncak Semeru, disusul Gunung Lawu (Maret 2015), Ciremai (Februari 2015), Welirang dan Arjuno (Juni 2015), Gunung Sumbing, serta Gunung Slamet (September 2015).
Semua perjalanan ke gunung itu justru bermula ketika Matthew terlihat sulit berkonsentrasi saat menginjak SD. Energinya berlebih. Dia cepat bosan kalau disuruh diam dalam waktu cukup lama.
Setelah berkonsultasi dengan pakar tumbuh kembang, disarankan untuk melakukan terapi alam. Matthew pun lantas diperkenalkan dengan aktivitas outdoor.
Dimulai dari kamping saat usianya baru sekitar lima setengah tahun. Ternyata, dia terlihat menikmati. "Dari kamping, lalu kenal komunitas Eiger, ikut lari, dan mengenal pendakian," tutur ibunya, Claudia
Sedangkan, Mathew sendiri mengaku senang dengan aktivitasnya naik gunung. Meski kegiatan ini menguras energi.
"Capek sih, tapi seru naik gunung,"kata Mathew
Ayah Matthew, Joel Tandionugroho pun berbagi cerita mengenai persiapan mendaki yang dilakukan Matthew.
"Saat kuliah dulu saya juga suka mendaki. Berbekal pengalaman itulah saya mempersiapkan segalanya untuk Matthew sebelum mendaki gunung," ujar Joel di awal percakapan.
Joel juga menceritakan bahwa dia bersama Matthew tidak pernah menginap alias kemah di puncak gunung. Mereka selalu tik tok alias pulang balik, kecuali di Gunung Semeru. "Kita selalu tek tok alias pulang balik karena terbatasnya waktu cuti dan libur sekolah. Kecuali saat di Gunung Semeru, kita terlibat dalam pembuatan film 'Negeri Dongeng' oleh Aksa 7," katanya. Setiap mendaki, Matthew selalu bepergian bersama keluarganya. Namun ibu dan adiknya tidak ikut sampai ke puncak, mereka berdua menunggu di desa. Dan mendaki pun Joel menggunakan jasa guide. "Setiap mendaki saya selalu menggunakan jasa guide walau jalur trekkingnya jelas. Karena tidak mau ambil resiko dan ini demi keamanan juga. Saya hanya tidak mau terjadi apa-apa, terutama kepada Marthhew," tutupnya. (de/jp/feb/run)