berita-utama

Alat FBI Sudah di Mabes Polri

Kamis, 21 Februari 2019 | 07:16 WIB

METROPOLITAN - Pasca-pernyataan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto bakal men­datangkan teknologi canggih milik salah satu pa­sukan elite Amerika Serikat, Federal Bureau of Investigation (FBI) demi mengungkap kasus pem­bunuhan Andriana Yubella Noven Cahya Rezeki, Kasat Reskrim Pol­resta Bogor Kota Kompol Agah Sanjaya ikut angkat bicara. Agah mengaku pihaknya telah berkirim surat ke Mabes Polri perihal pengadaan alat canggih tersebut. Dengan alat tersebut, ia berharap dapat memudahkan penyidikan yang selama ini be­lum menemukan titik terang. ”Alatnya juga kita sudah punya kok, ada di Mabes Polri saat ini,” ujarnya kepada Metropolitan. Disinggung soal kapan peng­gunaan alat tersebut, Agah mengaku tak ingin banyak ko­mentar. Sebab, hal tersebut merupakan kepentingan penyeli­dikan dan ada batasan tertentu yang tak bisa dilanggar. Meski demikian, Agah menga­ku penyidik gabungan sedang mendalami dan berupaya se­maksimal mungkin untuk me­mecahkan kasus pembunuhan tersebut. ”Kita tidak bisa kasih tahu karena ini penyelidikan. Lagi pula ini bukanlah suatu hal yang perlu dikonsumsi un­tuk publik. Saya tahu warganet banyak yang menanti keter­baruan kasus ini tapi kita tidak bisa terus terang begitu saja,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto membe­narkan pihak kepolisian kesuli­tan dalam mengungkap kasus pembunuhan mendiang Noven. Hal tersebut lantaran minimnya peralatan dan teknologi canggih yang dimiliki satuannya. ”Kita akan buat surat ke Mabes Polri untuk minta bantuan penga­daan alat digital dan teknologi dari FBI untuk bisa menelusuri gambar CCTV yang kualitasnya pecah,” bebernya saat dijumpai di Hotel Royal Pajajaran, Kota Bogor, kemarin. Kualitas CCTV yang buruk di­nilai menjadi salah satu masalah utama lambatnya pengungkapan kasus tersebut. Ia juga mengaku sudah mendalami sejumlah saksi dan barang bukti, namun hingga kini belum menemukan titik terang. Pihaknya juga menga­ku akan fokus pada penelusuran bukti berdasarkan data dari ha­sil digital forensik nantinya. ”Kami kesulitan karena kualitas kameranya yang buruk. Jadi kami akan mengutamakan di­gital forensik. Salah satu kesuli­tan kami adalah pada penelu­suran data CCTV itu,” tutupnya. (ogi/b/mam/run)

Tags

Terkini