berita-utama

St Parungpanjang-Citayam bakal Lintasi 7 Desa

Sabtu, 2 Maret 2019 | 10:11 WIB

METROPOLITAN - Rencana perluasan jalur Kereta Rel List­rik (KRL) tengah dipersiapkan pemerintah daerah dan Dirjen Perkeretaapian. Dalam Ren­cana Induk Transportasi Jabo­detabek (RITJ), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pun telah memetakan wilayah-wi­layah yang akan dilintasi rel baru tersebut. Termasuk membuka rel kereta dari Parungpanjang-Citayam mencuat. Kepala Subdirektorat Hubung­an Masyarakat Direktorat Jen­deral Perkeretaapian Kemente­rian Perhubungan Joice Hutajulu mengatakan, pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Per­keretaapian Kemenhub telah menyusun masterplan dengan rute Parung, Citayam hingga arah Stasiun Nambo. Jalur itu disebut juga sebagai jalur ke­reta api lingkar luar. “Dalam rencana umum, jalur ini disebut dengan jalur lingkar luar kereta api jaringan Jabode­tabek. Jadi semua terhubungkan dari Parung-Citayam hingga Stasiun Nambo. Setelah Nambo, rencananya juga akan dibangun stasiun hingga ke Cikarang,” ungkapnya. Rencana umum jaringan jalur kereta api pada kawasan Jabo­detabek tersebut disusun mel­alui jangka waktu 2014 hingga 2030. Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappedalitbang Kabupaten Bo­gor Ajat R Jatnika mengatakan, KRL Commuterline direncana­kan menjadi sarana transpor­tasi massal yang menghubung­kan wilayah utara dengan timur itu, lantaran banyaknya permin­taan masyarakat agar lebih mu­dah menuju Cibinong. Menurutnya, mulai Stasiun Parungpanjang hingga Nambo akan menjadi commuterline double track (jalur ganda, red) sepanjang 35 kilometer sebagai sarana transportasi utama ma­syarakat. “Yang jelas, kalau ada KRL dari Citayam ke Parung­panjang atau sebaliknya, waktu tempuhnya bisa hemat sampai satu jam dibanding naik motor apalagi mobil,” jelas Ajat. Pemerintah Kabupaten Bogor pun telah menyiapkan lahan-lahan yang mungkin akan di­bebaskan Dirjen Perkeretaapian, lewat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahub 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). “Jadi kita tunggu saja pusat mengerjakannya. Karena mulai pembebasan lahan hing­ga pembangunan fisiknya dila­kukan Kementerian Perhu­bungan,” ujar Ajat. Ia menjelaskan, alternatif per­tama berawal dari Stasiun Parungpanjang melewati Desa Dangdang, Desa Sukamulya, Gunungsindur, Desa Warujaya, Desa Pamagarsari, Desa Sasak­panjang dan berakhir di Desa Pabuaran tepatnya di persilangan dengan jalur kereta Jakarta-Bogor. “Di sebelah selatan Sta­siun Citayam arah Bogor menu­ju Stasiun Nambo, rencana akan dibuat overpass dan shelter nantinya,” terang Ajat. Kemudian, alternatif kedua, berawal dari Stasiun Parung­panjang dan Stasiun Cicayur menelusuri Desa Suradita-Sungai Cisadane-Padurenan-Parung-Duren Seribu berakhir di selatan Stasiun Citayam arah Bogor menuju Nambo. Sementara alternatif ketiga, berawal dari Stasiun Cicayur melewati Desa Suradita-Sung­ai Cisadane-Gunungsindur-Padurenan-Parung-Duren Se­ribu berakhir di selatan Stasiun Citayam arah Bogor menuju Nambo. “Jadi nyambung dari Parungpanjang, Citayam, Cibi­nong, Nambo, Cileungsi, Jong­gol, Cikarang sampai Priok. Bisa hemat waktu sampai satu jam, termasuk kereta barang,” ungkapnya. (ps/feb/run)

Tags

Terkini