METROPOLITAN - Pengungkapan kasus pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki masih terus berlanjut. Polisi telah menyerahkan rekaman CCTV sebagai bukti pembunuh Noven kepada perwakilan Federal Bureau of Investigation (FBI) di Jakarta. Itu dilakukan guna mengungkap jejak pembunuh sadis gadis 18 tahun itu. Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser mengatakan, pihak FBI akan melakukan digital forensik terhadap barang bukti tersebut. ”FBI itu ada legal atase di Jaterhadap barang bukti tersebut. karta. Jadi kita serahkan video itu ke mereka lalu oleh mereka dibawa ke kantor FBI di Amerika,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser, Minggu (3/3/2019). Alat yang dimiliki FBI itu berfungsi memperjelas tampilan sebuah video sehingga diharapkan dapat mengungkap wajah pelaku pembunuh Noven yang hingga kini masih belum tertangkap. Sejauh ini polisi kesulitan mengidentifikasi pelaku karena kualitas rekaman CCTV yang terpasang di dekat lokasi penusukan beresolusi sangat rendah. Polisi pun sudah memeriksa lebih dari 30 saksi dalam kasus tersebut, namun belum bisa mengungkapnya. Karenanya, polisi menggunakan alat canggih milik FBI guna mengidentifikasi wajah pria pembunuh Noven yang terekam CCTV itu. ”Nanti di sana dicek (digital forensik, red), yang tadinya blur jadi dapat terbaca lebih jelas. Jadi kita bukan pinjam alat itu ya,” katanya. Berdasarkan keterangan pihak perwakilan FBI di Jakarta, proses digital forensik ditargetkan selesai sekitar satu bulan. ”Kemarin janji sama saya satu bulan selesai,” ucap Hendri. Sekadar diketahui, Noven ditusuk di gang kecil di Jalan Riau, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (8/1/2019) lalu saat pulang dari sekolah. Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku menusuk korban di sebuah gang yang sepi di samping kosannya. Pelaku yang terlihat dalam rekaman CCTV, menunggu korban yang berjalan di gang. Saat berpapasan, pelaku menusukkan senjata tajam di bagian dada kiri korban. Korban pun terkapar, sedangkan pelaku langsung lari kencang meninggalkan lokasi.
(lip/feb/run)