berita-utama

Kerusakan Internal Penyebab Anjloknya KRL

Rabu, 13 Maret 2019 | 09:17 WIB

METROPOLITAN - Pasca-anj­loknya KRL KA 1722, Komite Nasional Keselamatan Trans­portasi (KNKT) kini tengah melakukan investigasi untuk mencari penyebab kecelaka­an KRL KA 1722 relasi Jatine­gara-Bogor tersebut. Men­teri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dari penelitian sementara penyebab kecelakaan ke­reta tersebut karena ma­salah internal.

Ia mengaku saat ini timnya dan KNKT sedang melakukan investigasi penyebab kecelakaan. Saat ini baru diketahui kecelakaan bukan dari faktor eksternal, me­lainkan dari internal di KRL. ”KRL sudah selesai dan sudah beroperasi, turunkan tim dan KNKT telusuri penyebabnya. Dari pe­nelitian kita tidak ada penyebab eksternal, baru internal,” kata Budi tanpa menjelaskan penye­bab internalnya.­ Untuk diketahui, KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor terguling pada Minggu (10/3) sekitar pu­kul 10:15 WIB saat melintas di Kebonpedes, Kota Bogor, hingga keluar rel. Saat ini KNKT masih mengumpulkan data hingga dua pekan ke depan. ”Hari ini mungkin sampai dua minggu atau tiga minggu ke de­pan kita masih mengumpulkan data. Karena pemeriksaan sara­na di diponya agak lama, kurang lebih dua minggu,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono. Soerjanto mengaku saat ini pihaknya belum masuk proses analisis. Ia mengatakan, analisis itu baru akan dilakukan setelah seluruh data yang dibutuhkan terkumpul. ”Jadi kita baru tahap pengumpulan data faktual, belum mulai masuk ke analisis. Masuk ke analisis setelah dua minggu, setelah semua datanya terkum­pul,” jelasnya. Ia juga mengaku saat ini pi­haknya baru mendapatkan data terkait sarana dan prasarana KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor. Kini pihaknya tengah mengun­duh data black box kereta terse­but. ”Data prasarana, data pera­watan prasarana, terus data pengukuran-pengukuran sarana prasarana, masih di sekitar pra­sarana. Baru tadi siang kita mu­lai ngecek di sarananya. Jadi yang sudah terkumpul data-data dari prasarana,” beber Soerjanto. ”Kita juga masih mau down­load data black box-nya kereta api, data kecepatannya,” sam­bungnya. Sementara itu, Deputi EVP 1.2 KAI Daop I, Choen Triyanto, mengaku saat ini KRL hanya bisa memacu kecepatannya se­kitar 40 kilometer per jam. Pa­dahal normalnya, KRL bisa ber­jalan dengan kecepatan 70 kilo­meter per jam. “kita kalau saat ini masih 40 kilometer. Nanti setelah lancar semua kecepatan­nya akan kembali normal, 70 kilometer,” paparnya. Sebelumnya, pasca-KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor ter­guling, PT KAI mengaku masih menunggu hasil investigasi tim keselamatan PT KAI Pusat dan KNKT. ”Menunggu hasil investi­gasi dari tim keselamatan PT KAI Pusat dan KNKT,” kata VP Komu­nikasi PT KCI Eva Chairunisa. (dtk/mam/run)

Tags

Terkini