METROPOLITAN - Pasca-anjloknya KRL KA 1722, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) kini tengah melakukan investigasi untuk mencari penyebab kecelakaan KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dari penelitian sementara penyebab kecelakaan kereta tersebut karena masalah internal.
Ia mengaku saat ini timnya dan KNKT sedang melakukan investigasi penyebab kecelakaan. Saat ini baru diketahui kecelakaan bukan dari faktor eksternal, melainkan dari internal di KRL. ”KRL sudah selesai dan sudah beroperasi, turunkan tim dan KNKT telusuri penyebabnya. Dari penelitian kita tidak ada penyebab eksternal, baru internal,” kata Budi tanpa menjelaskan penyebab internalnya. Untuk diketahui, KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor terguling pada Minggu (10/3) sekitar pukul 10:15 WIB saat melintas di Kebonpedes, Kota Bogor, hingga keluar rel. Saat ini KNKT masih mengumpulkan data hingga dua pekan ke depan. ”Hari ini mungkin sampai dua minggu atau tiga minggu ke depan kita masih mengumpulkan data. Karena pemeriksaan sarana di diponya agak lama, kurang lebih dua minggu,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono. Soerjanto mengaku saat ini pihaknya belum masuk proses analisis. Ia mengatakan, analisis itu baru akan dilakukan setelah seluruh data yang dibutuhkan terkumpul. ”Jadi kita baru tahap pengumpulan data faktual, belum mulai masuk ke analisis. Masuk ke analisis setelah dua minggu, setelah semua datanya terkumpul,” jelasnya. Ia juga mengaku saat ini pihaknya baru mendapatkan data terkait sarana dan prasarana KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor. Kini pihaknya tengah mengunduh data black box kereta tersebut. ”Data prasarana, data perawatan prasarana, terus data pengukuran-pengukuran sarana prasarana, masih di sekitar prasarana. Baru tadi siang kita mulai ngecek di sarananya. Jadi yang sudah terkumpul data-data dari prasarana,” beber Soerjanto. ”Kita juga masih mau download data black box-nya kereta api, data kecepatannya,” sambungnya. Sementara itu, Deputi EVP 1.2 KAI Daop I, Choen Triyanto, mengaku saat ini KRL hanya bisa memacu kecepatannya sekitar 40 kilometer per jam. Padahal normalnya, KRL bisa berjalan dengan kecepatan 70 kilometer per jam. “kita kalau saat ini masih 40 kilometer. Nanti setelah lancar semua kecepatannya akan kembali normal, 70 kilometer,” paparnya. Sebelumnya, pasca-KRL KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor terguling, PT KAI mengaku masih menunggu hasil investigasi tim keselamatan PT KAI Pusat dan KNKT. ”Menunggu hasil investigasi dari tim keselamatan PT KAI Pusat dan KNKT,” kata VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa. (dtk/mam/run)