berita-utama

Sandiaga Fokus di 30 Hari Terakhir

Selasa, 19 Maret 2019 | 09:08 WIB

METROPOLITAN - Bebe­rapa survei elektabilitas calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawa­pres) mendekati hari H pencoblosan masih menem­patkan pasangan Joko Wi­dodo-Ma’ruf Amin di po­sisi teratas. Lantas ba­gaimana tanggapan Sandiaga Uno. Sandiaga meng­klaim dari survei internal, pada mo­men 30 hari terakhir ini memiliki momentum yang baik untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat Indonesia. ”Tiga puluh hari terakhir kami fokus berbicara terkait masalah-masalah ekonomi. Survei-survei lain tentunya akan kami gunakan sebagai tambahan informasi,” kata Sandiaga Uno, Senin (18/3). ­ Sandi mengaku optimistis dengan sentimen positif pada sisa masa kampanye dan jeda sebelum hari pencoblosan akan mendapatkan limpahan du­kungan, sehingga mampu me­menangkan kontestasi pilpres. Sebelumnya, Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis survei elektabilitas pasangan capres dan cawapres jelang pilpres 2019. Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam survei terbaru. Survei tersebut digelar pada 24 Februari-5 Maret 2019 atau se­belum peristiwa tertangkapnya eks Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) oleh KPK pada 15 Ma­ret. Sampel dalam survei seba­nyak 2.820 responden dengan response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid, red) sebesar 2.479 responden. Margin of error survei sebesar +/- 2% pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20%, dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam qua­lity control tidak ditemukan kesalahan berarti. Survei ini di­publikasikan pada Minggu (17/3). Survei SMRC juga menunjuk­kan tren elektabilitas Jokowi- Ma’ruf yang naik sejak Januari 2019 (dari 54,8%) dan Prabowo- Sandiaga yang menurun (dari 34,1). SMRC menyebut Prabowo tidak pernah unggul atas Jokowi sejak pilpres 2014. ”Sejak kekalahan di pilpres 2014, Prabowo tidak pernah unggul terhadap Jokowi. Demikian juga sejak pasangan ditetapkan. Gap­nya 20% atau lebih. Bila tidak ada peristiwa luar biasa, kecen­derungan tersebut kecil kemun­gkinannya untuk berbalik,” ujar Peneliti SMRC Sirojudin Abbas. (dtk/mam/run)

Tags

Terkini