METROPOLITAN - Sehari-hari, Rudy bekerja sebagai penunggu pemancingan yang ada di dekat rumahnya. Upah yang diterimanya hanya Rp250 ribu per bulan. Sementara sang istri, Muniroh, terpaksa berhenti bekerja saat mengandung Azmi tujuh bulan. Jangankan untuk pulang-pergi menjenguk anak keempatnya yang tengah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM), penghasilan yang didapat Rudy pun harus dibagi untuk kehidupan sehari-hari keluarganya. Jumlahnya tentu jauh dari kata cukup untuk menghidupi keluarganya. “Ya mau gimana lagi, sudah seperti ini. Kalau mau nengok nunggu hasil dari pemancingan,” ujarnya. Keprihatinan pun semakin terasa tatkala melihat kondisi kediaman Rudy dan Muniroh. Rumah yang berlokasi di Jalan Animan Cikaret, RT 01/07, Kelurahan Harapanjaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, itu belum seratus persen berdiri. Lantainya pun masih beralaskan tanah dan sebagian sudah dikeramik namun tidak tersusun rapi. Parahnya, kamar mandi di rumah itu belum jadi. Kondisinya sendiri bisa dibilang masih acak-acakan. Terlihat masih banyak bongkahan kayu dan bangunan lainnya di depan rumahnya. Belum lagi kondisi kamar dan dapur yang tidak tertata dengan rapi. Keluarga Rudy tinggal bersebelahan dengan orang tuanya. Rumah yang ditinggalinya bersama istri dan keempat anaknya itu merupakan hasil pemberian dari Nenek Yohana (55). Mereka sudah menempatinya sejak awal menikah. Keluarga Rudy masuk kategori miskin di Kabupaten Bogor. Mereka jadi salah satu keluarga dari 7,14 persen warga miskin yang ada di Bumi Tegar Beriman. Sebelumnya diberitakan, bayi berusia enam minggu itu menderita Hemangioma atau tumor pembuluh darah yang menyebabkan bagian kepalanya tumbuh benjolan cukup besar. Penyakit itu ia derita sejak lahir. Saat ini, Azmi tengah diberi perawatan medis di RSCM. Aktivitas yang bisa dilakukannya hanya tertidur di kamar perawatan. Setiap hari ia selalu menangis saat merasakan sakit di bagian kepalanya yang tumbuh benjolan hingga sekitar 2 kilogram. (mul/c/rez/run)