METROPOLITAN - Nasib nahas dialami dua warga Cariu yang meninggal dunia akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Herliana Merliana (22) warga Kampung Pasirpeuteuy, RT 05/01, Desa Karyamekar, Kecamatan Cariu, dan Muhammad Rizki (6) yang meninggal berselang 25 hari setelah Herliana harus berjuang menahan sakit yang diakibatkan virus mematikan tersebut. “Awalnya sakit panas pada Rabu pekan lalu. Dikira hanya sakit biasa, dia dibawa ke mantri dekat rumah,” kata Nur Asiah (40), bibi dari Herliana, Selasa (19/3). Ia menjelaskan, selain dua warga Karyamekar yang meninggal akibat DBD, tidak jauh dari desa tersebut juga ada beberapa warga lain yang terserang DBD. Beruntung mereka masih bisa selamat dan sembuh dari DBD. Nur memaparkan, usai dibawa ke mantri dekat rumahnya, demam Herliana semakin tinggi. Sehingga dilarikan ke klinik untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. “Akhirnya dibawa ke klinik, yang katanya hanya kurang cairan oleh pihak klinik dan disuruh pulang kembali. Namun pada Kamis (14/3) panasnya semakin drop dan pada Jumat (15/3) langsung dibawa ke Puskesmas Cariu,” paparnya. Dalam pemeriksaan yang dilakukan di Puskesmas Cariu, diketahui Herliana positif terjangkit DBD dan kemudian dirujuk untuk dirawat di RSUD Cileungsi. “Karena mungkin kondisinya semakin parah, akhirnya Herliana meninggal pada Sabtu (16/3),” tambahnya. Penanggung Jawab Rawat Inap Puskesmas Cariu, Ayi Sumiyati, mengaku pihaknya tidak mencatat adanya pasien DBD atas nama Herliana. ”Mungkin untuk pasien atas nama Herliana itu tidak terdaftar dalam perawatan di Puskesmas Cariu. Tapi info dari petugas yang beda shift, katanya sempat ada dari pihak keluarga yang membawa sampel darahnya untuk dicek secara langsung untuk dibawa langsung ke RSUD Cileungsi,” jelasnya. Ayi menambahkan, pihaknya mencatat ada 30 pasien yang terdaftar di Puskesmas Cariu. ”Kalau pasien yang hanya dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit sebanyak 15 orang dan pasien rawat inap 15 orang,” tutupnya. (gi/mam/run)