Nasib nahas dialami sejumlah Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) yang tertimbun longsor di Gunung Pongkor, usai hujan deras mengguyur Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, kemarin. Setidaknya ada delapan penambang yang tertimpa longsor dalam kejadian tersebut. Dua di antaranya tewas karena sedang berada dalam lubang galian, sedangkan enam lainnya selamat.
CURAH hujan yang tinggi dan lokasi yang terjal menyulitkan tim gabungan dari Polsek Nanggung, PT Antam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, TNI dan para relawan yang melakukan evakuasi. Kapolsek Nanggung AKP Asep Saefudin mengatakan, longsor terjadi pada Minggu (12/5) sekitar pukul 22:00 WIB. Namun karena cuaca tidak memungkinkan, evakuasi akhirnya dilakukan keesokan harinya.
Tim gabungan dari Polsek Nanggung, PT Antam dan BPBD Kabupaten Bogor langsung melakukan evakuasi dan berhasil menyelamatkan DD (25), DK (18), ND (45), IW (40), P (35) dan PL (25). Sedangkan dua penambang atas nama Yudi (30) dan Habib Brebes (49) tewas karena berada di lubang galian saat longsor.
Asep menjelaskan, timnya tidak melakukan evakuasi secara langsung lantaran kondisi lokasi yang cukup terjal dikhawatirkan kembali terjadi longsor. “Kita antisipasi hal-hal yang tidak memungkinkan, makanya kita lakukan evakuasi keesokan harinya,” kata Asep.
Sementara itu, Komandan Koramil (Danramil) Kecamatan Nanggung Kapten Inf Armed Khudhori menjelaskan, warga tersebut memasuki kawasan terlarang di Gunung Pongkor dan terjadi bencana tanah longsor. “Lokasi itu sudah ditutup beberapa tahun lalu. Tapi para korban menerobos ke lokasi dan terjadi bencana yang mengakibatkan korban jiwa. Untuk informasi lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung ke kapolsek Nanggung,” paparnya.
Begitu juga dengan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Sumardi. Ia mengaku pihaknya menerjunkan personel ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengecek langsung bencana yang menelan korban jiwa itu, kemarin malam.
“Masih kami cek. Tapi informasi yang masuk terdapat tiga orang meninggal dunia. Mereka penambang ilegal. Tapi masih belum diketahui kebenarannya. Masih tahap pengecekan pascaevakuasi para korban,” ungkapnya kepada Metropolitan.
Terpisah, Camat Nanggung Mulyadi mengatakan, selain kejadian di Desa Bantarkaret yang mengakibatkan korban jiwa, pada Senin (13/5) pergerakan tanah terjadi di Desa Cisarua. Tercatat lima wilayah kampung mengalami retakan dan pergeseran tanah. Di antaranya Kampung Cihiris, Kampung Babakan, Kampung Cimaja, Kampung Baru, Kampung Gununggantung, Kampung Parigi, Kampung Jangkarwetan dan Kampung Hegarsari. “Kejadian ini berdampak pada 32 Kepala Keluarga (KK) di Desa Cisarua. Kejadian ini sudah kami laporkan juga ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor,” katanya.
Gunung Pongkor sendiri memang menjadi primadona bagi warga sekitar karena menjadi mata pencaharian. Tak sedikit warga sekitar yang menghasilkan pundi-pundi rupiah dari gunung tersebut. (yos/b/mam/run)