METROPOLITAN - Moda transportasi massal berbasis rel atau Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta terus dikembangkan. Setelah mengerjakan wilayah utara-selatan, MRT timur-barat segera dibangun pada 2020. MRT Fase I Bundaran HI-Lebak Bulus sepanjang 15,7 kilometer (km) telah beroperasi. Kemudian MRT Fase II Bundaran HI-Ancol sepanjang 14,6 km saat ini proses menyiapkan lahan pembangunan gardu listrik di kawasan Monas, Jakarta Pusat, dan tender lima paket pembangunan konstruksi.
Sedangkan MRT Fase III Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur-Kalideres, Jakarta Barat, sepanjang 31 km dibangun pertengahan 2020.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, ketika Fase II berproses, pihaknya juga memprioritaskan pembangunan MRT Fase III yang menjadi bagian MRT barat-timur atau Balaraja-Cikarang.
“Kami lakukan berbarengan atau paralel dengan pengerjaan Fase II Bundaran HI-Kota (Ancol) yang kini masuk tahapan pengecoran di kawasan Monas,” ujarnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Studi konsultan MRT Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (Jutpi) menyatakan terdapat sepuluh jalur MRT yang harus dibangun hingga 2030, dengan jarak sepanjang 231 km. Untuk jalur MRT sepanjang 24 km dari Lebak Bulus-Ancol Barat membutuhkan waktu sepuluh tahun, dari Lebak Bulus-Bundaran HI yang dikerjakan sejak 2013 baru selesai pada 2019 dan fase II Bundaran HI-Ancol Barat ditargetkan rampung pada 2024.
Hal tersebut dikarenakan menunggu pembangunan satu selesai kemudian baru dilanjutkan. Untuk mempercepat pembangunan MRT sesuai studi Jutpi, pengerjaan koridor MRT harus dilakukan paralel. Artinya, setiap tahun harus ada pengerjaan tiap jalur yang berbeda. Misalnya tahun ini Fase II Bundaran HI-Ancol Barat, lalu tahun depan Fase III Kalideres-Ujung Menteng.(sin/mam/run)