berita-utama

Bandara Kertajati Mulai Membeludak

Senin, 29 Juli 2019 | 09:28 WIB
ANTRE: Sejumlah penumpang mengantre di loket Bandara Kertajati yang mulai membeludak.

METROPOLITAN - Usai penataan rute dengan Bandara Husein Sastranegara (BDO) yang efektif dimulai sejak 30 Juni 2019, peningkatan jumlah penumpang secara signifikan bisa dirasakan di Bandara Internasional Kertajati (KJT).

Setidaknya 86.166 penumpang yang terbang dan mendarat sudah terlayani dari bandara kebanggaan warga Jawa Barat itu. Hasil evaluasi Load Factor (LF) atau keterisian penumpang sejak 30 Juni sampai 25 Juli 2019 menunjukkan 86.166 penumpang terlayani oleh empat maskapai, yakni Garuda Indonesia, Ci­tilink, LionAir dan Air Asia.

“Dalam catatan kita sejak pena­taan rute yang dilakukan di dua bandara ini, ada sekitar 86.166 penumpang yang mela­kukan pendaratan dan pener­bangan. Kalau dihitung ha­rian penumpang di sini an­tara 3.000 sampai 4.000 pe­numpang,” kata Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih.

Menurut Singgih, angka ter­sebut cukup menggembirakan. Sebab sebagai bandara yang diproyeksikan bisa membagi beban penerbangan dengan Husein Sastranegara, Kerta­jati, sudah mulai dibidik se­bagai hub orang melakukan penerbangan ke beberapa wilayah di Indonesia.

Bandara terbesar kedua sete­lah Soekarno-Hatta itu sudah bisa menjangkau 12 daerah, yakni Balikpapan, Lombok, Pontianak, Denpasar, Padang, Makassar, Medan, Banjarma­sin, Batam, Palembang, Pe­kanbaru dan Surabaya. Rata-rata pergerakan pesawat se­hari mencapai 30 untuk take-off dan landing.

Lion Air menjadi yang paling sibuk di Bandara Kertajati dengan melayani penerbangan ke Pekanbaru, Banjarmasin, Medan, Denpasar, Batam, Makassar, Surabaya, Balikpa­pan, Lombok dan Pontianak. Disusul Citilink dengan rute Surabaya dan Pekanbaru, Se­lanjutnya AirAsia dengan rute Denpasar dan Surabaya dan terakhir Garuda Indone­sia dengan satu penerbangan menuju Denpasar.

Singgih menambahkan, rute favorit masih didominasi un­tuk tujuan Denpasar. Rata-rata dari setiap maskapai yang membuka rute menuju Pulau Dewata menunjuk angka di atas 80% penumpang per flight-nya. Peningkatan te­rasa jika memasuki weekend, yang bisa mencapai angka di atas 90% keterisian penum­pang. Masyarakat juga mengandalkan rute Batam yang secara grafik keterisian penumpang tidak pernah di bawah angka 70%. Disusul Surabaya, Medan dan Banjar­masin sebagai destinasi ma­syarakat ini.

Menurut Singgih, Bandara Kertajati kini bukan dipilih masyarakat Jawa Barat saja. Sebagai bandara yang ada di timur Jawa Barat, penggal dari masyarakat Jawa Tengah yang masuk dalam catchment area memilih Kertajati men­jadi terminal keberangkatan. “Dalam beberapa survei, teru­tama ketika Pak Menteri Per­hubungan (Budi Karya Su­madi, red) datang ke sini, ada beberapa warga Tegal, Brebes yang memilih Kertajati tempat keberangkatan,” ujarnya.

Singgih sudah memprediksi utilitas itu karena dalam Fea­sibility Study (FS), beberapa wilayah di Jawa Tengah masuk pangsa pasar bandara yang ada di Kabupaten Majalengka ini. Ada 15 juta masyarakat di Subang, Purwakarta, Su­medang, Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan serta Tegal dan Brebes yang potensial memilih Kertajati sebagai tujuan penerbangan. (kpr/mam/run)

Tags

Terkini