METROPOLITAN - Usai diambil alih Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengusulkan pemindahan sejumlah rute keberangkatan bus dari Terminal Tipe A Baranangsiang ke terminal lokal yang dikelola Pemkot Bogor. Pemindahan rute tersebut berkaitan dengan fungsi jangka panjang Terminal Baranangsiang sebagai pusat moda transportasi pada 2020.
Ada dua usulan rute bus.
Pertama, rute bus Bogor-Sukabumi-Pelabuhan Ratu yang sebelumnya berangkat dari Terminal Baranangsiang dipindahkan ke Terminal Ciawi. Kedua, rute Bogor-Tangerang- BSD-Ciputat diharapkan dapat direlokasi ke Terminal Bubulak.
”Kami mohon agar bisa memahami usulan ini. Kami berharap pembangunan Terminal Baranangsiang tidak berdampak pada penutupan menyeluruh fungsi, tetapi diusulkan dibangun secara bertahap, dengan tetap memfungsikan sebagian lahan sebagai terminal. Apabila disetujui maka tidak mungkin semua trayek ditampung di situ,” ujar Wakil Wali Kota Dedie A Rachim.
Dedie mengatakan, realisasi pemindahan trayek itu diusulkan dapat berlangsung selama revitalisasi Terminal Baranangsiang. Nantinya meskipun masuk proses revitalisasi, Terminal Baranangsiang tetap akan melayani keberangkatan bus dari Bogor menuju Jakarta, Jawa dan Sumatera.
Selain itu, Terminal Baranangsiang juga akan difungsikan menjadi pusat bersatunya transportasi di Kota Bogor. Nantinya selain stasiun akhir Lintas Raya Terpadu (LRT) di kawasan Terminal Baranangsiang, juga akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) untuk moda transportasi trem yang beroperasi di pusat kota.
”Pembangunan diproyeksikan akan dilakukan segera. Mungkin nanti terminal LRT akan dibangun di area sini, belum tentu di dalam terminal. Jadi perlu persiapan dari beberapa pihak. Kami akan membantu agar bisa mempercepat pelaksanaan pembangunan,” kata Dedie.
Sementara itu, Kepala BPTJ Bambang Prihartono menuturkan, revitalisasi Terminal Baranangsiang akan dilakukan mulai akhir 2019. Revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan pemberdayaan pengoperasian Terminal Tipe A Baranangsiang. ”Ke depan, Baranangsiang ini akan melayani simpul-simpul moda transportasi yang cukup banyak. Kita perlu berdayakan terminal ini. Kenapa demikian? Pertama, ini terminal tipe A. Kedua, Baranangsiang ini di Kota Bogor, tempat domisili bapak presiden,” tutur Bambang.
Menurut Bambang, Terminal Baranangsiang masa depan tidak hanya melayani transportasi bus, namun juga menjadi stasiun akhir untuk LRT yang segera tersambung ke Bogor. Selain itu, Terminal Baranangsiang juga akan membangun sistem transportasi massal perkotaan sejenis trem. Transportasi tersebut merupakan hibah dari Belanda yang ditargetkan beroperasi di Kota Bogor 2020 mendatang.
”Peran Terminal Baranangsiang ini akan sangat penting. Nanti akan dibangun terminal yang sifatnya mengintegrasikan beberapa moda transportasi, namanya TOD. Kenapa diperlukan? Ya untuk mempermudah perjalanan masyarakat Kota Bogor, karena saat ini kereta komuter juga sudah padat, jadi perlu tambahan moda lain,” pungkas Bambang. (pr/mam/run)