berita-utama

Dituding Biang Macet, Grab Bangun 5 Shelter Khusus Ojol

Kamis, 8 Agustus 2019 | 10:54 WIB
SEMRAWUT: Arus lalu lintas di Kota Bogor terlihat semrawut, yang salah satu penyebabnya akibat ojek online yang mengangkut penumpang sembarangan.

METROPOLI­TAN - Persoalan penataan trans­portasi masih jadi Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di bawah komando Wali Kota Bima Arya. Kebijakan re­routing hingga konversi angkot yang mulai diterapkan sejak periode per­tama, jauh dari kata sukses. Belum lagi kehadiran ojek online (ojol) yang makin menambah ruwet jalanan Kota Hujan.

Wacana pembuatan shelter khusus bagi para ojek daring pun mencuat dalam pertemuan Pemkot Bogor dengan Grab Indo­nesia di Balai Kota Bogor, kema­rin. Ker­ja sama satu perusahaan startup itu menelurkan berbagai poin, di antaranya soal pengadaan shelter khusus bagi para pengendara ojol di beberapa tempat keramaian. Rencanaantara pemkot dengan salah nya akan ada lima shelter khusus yang akan segera di­bangun. ­

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, ada kesepakatan-kesepakatan se­cara global yang dibangun, di antaranya sinergi dalam pe­rencanaan perkembangan Kota Bogor. Di mana Grab akan menyesuaikan dengan bebe­rapa kegiatan pemkot. Se­perti berbagai data, kebutuhan personel untuk Kota Bogor hingga kebutuhan shelter un­tuk menunjang pengendara dan pengguna.

“Sebab kami juga punya kebijakan kon­versi (angkot, red), ini harus sinergi supaya pengelolaannya benar,” katanya saat ditemui awak media, kemarin.

Selain itu, sambung Bima, ada kesepakatan soal pembinaan para ojol supaya bisa bekerja dengan maksimal serta akan kerja sama menunjang pariwi­sata di Kota Hujan. Membuat aplikasi yang memudahkan dan menuntun wisatawan ber­keliling kota. “Mereka juga secara formal akan membantu pembangunan infrastruktur transportasi. Misalnya memak­simalkan beberapa zebra-cross, ada juga rencana pengadaan skuter listrik. Dalam waktu de­kat lah, yang penting sudah ada MoU-nya dulu,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Presi­den Grab Indonesia Ridzky Kramadibrata menuturkan, saat ini kurang lebih ada seki­tar puluhan ribu ojol yang menyemut di wilayah Kota Bogor. Ia pun memahami tu­dingan ojol sebagai biang ke­macetan di beberapa titik simpul keramaian menge­muka. Sehingga, ia menilai perlu ada tindak lanjut dengan pemerintah daerah setempat.

“Kita bahas itu juga. Kami komitmen untuk membuat shelter khusus di tempat kro­dit, misalnya stasiun KRL, mal, terminal hingga lokasi wisata. Itu prioritas kita. Ada lima rencananya, kita akan segera koordinasikan di mana kepas­tian lokasinya,” tandas Ridzky.

Lima tempat itu, tuturnya, rencananya ada di sekitaran Stasiun KRL Bogor, Terminal Baranangsiang dan beberapa mal di Kota Bogor. Namun rencana itu baru akan terea­lisasi di beberapa titik di pusat kota dan belum akan meny­entuh titik-titik di perbatasan antara Kota dengan Kabupaten Bogor. “Itu belum untuk saat ini. Yang jelas yang lima tem­pat itu akan kami koordinasi­kan dengan jajaran di pemkot. Apa betul bisa menjadi solusi bagi lalu lintas dan keberlangs­ungan para ojol,” ungkapnya.

Nyatanya, upaya pembuatan shelter khusus bagi ojol di Kota Bogor bukan sebuah perkara mudah. Apalagi di tempat-tempat strategis dan penuh keramaian, juga men­jadi tempat mencari ‘setoran’ bagi para sopir angkot yang belakangan makin sulit lanta­ran tak kuat bersaing dengan angkutan berbasis online.

“Nggak boleh sembarangan asal tunjuk juga. Kita bikin shel­ter (angkot, red) saja penolakan­nya banyak, padahal sudah melalui kajian. Harus hati-hati,” kata Kepala Dinas Perhubung­an (Dishub) Kota Bogor Rak­hmawati di tempat terpisah.

Dari beberapa rencana, sam­bungnya, memang harus melalui kajian yang benar-benar matang dan siap. Meski­pun saat ini secara kasar sudah ada pemetaan kantong-kantong ‘mangkal’ para ojol, di antara­nya Paledang, sekitaran Bo­tani Square, mal Lippo Ekalo­kasari, BTM dan Lippo Keboen Raya.

“Terminal (Baranangsi­ang, red) satu kawasan dengan Botani. Itu kata mereka, tapi belum pasti tunjuk tempat, nanti kita lihat lagi. Intinya ng­gak bisa sembarangan dan mesti cermat,” tuntasnya. (ryn/c/mam/run)

Tags

Terkini