METROPOLITAN - Rustiadi dan anaknya, Alwi (4), ditemukan tewas di rumahnya. Istrinya, Siti Sadiyah, sempat kritis karena mengalami luka sabetan senjata tajam. Pembunuhan sekeluarga itu terjadi di kediaman Rustiadi di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Serang, Banten. Dua pelaku menggunakan penutup muka datang sekitar pukul 02:00 WIB, Selasa (13/8).
Pelaku awalnya mengetuk pintu rumah korban. Siti Sadiyah yang membuka pintu langsung disambar dengan pisau mengenai wajahnya. Diduga sempat ada perlawanan dari korban Rustiadi. Namun Rustiadi tewas dengan luka tusuk. Sedangkan anaknya diduga dianiaya hingga tewas.
”Pas pintu diketuk, langsung ditebas mengenai bibir korban. Langsung pakai pisau,” ujar Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi menceritakan upaya pembunuhan berdasarkan keterangan korban, Siti Sadiyah.
Siti Sadiyah selamat. Ia dibawa ke RSUD Cilegon dan sudah siuman setelah sempat kritis. ”Sudah dapat dipastikan ini pembunuhan berencana,” kata Firman.
Saksi yang juga kerabat korban, Fadlun (35), kaget melihat Rustiadi, istri dan anaknya sudah terkapar. Korban Siti Sadiyah masih bernapas dan memberikan gerakan tangan. Sedangkan Sajidan (33), sepupu korban, mengaku masih melihat korban Rustiadi kumpul bersama warga lain pada Senin (12/8) sekitar pukul 20:00 WIB.
”Semalam itu masih kumpul-kumpul sampai jam delapan malam. Kita sekeluarga kaget pas tahu pagi ada pembunuhan,” katanya.
Sepengetahuan Sajidan, korban tidak pernah berselisih dengan warga lain di Kampung Gegeneng. Rustiadi sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan dan tukang bangunan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi mengaku pihaknya masih memburu pelaku pembunuhan sekeluarga tersebut. ”Upaya kepolisian melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara, red), mencari saksi-saksi. Melakukan olah TKP dengan Inafis, menerjunkan tim Resmob mencari informasi terhadap pelaku pembunuhan,” katanya.
”Hasil olah TKP sementara tidak ditemukan barang-barang hilang, tidak ada kerusakan pintu dan sebagainya. Dugaan pembunuhan iya, perampokan tidak,” sambung Edy.
Pembunuhan sekeluarga di Serang itu baru diketahui saat teman kerja Rustiadi datang ke rumah korban sekitar pukul 07:30 WIB. Saksi Asgari sebelumnya mengaku melihat korban sudah terkapar dengan berlumuran darah karena luka tusukan senjata tajam.
Polisi menduga dua pelaku pembunuhan sekeluarga di Serang itu dilakukan terencana. Pelaku menutupi wajahnya saat beraksi. ”Pelaku mengetuk pintu depan sudah menggunakan penutup muka atau topeng. Sudah dapat dipastikan ini pembunuhan berencana,” ujar Edy.
Polisi saat ini masih memburu dua pelaku pembunuhan sekeluarga tersebut. Pelaku, jelas Edy, terancam pasal pembunuhan berencana. ”Keduanya melakukan aksi menggunakan topeng. Pelaku bisa dihukum seumur hidup,” pungkasnya. (dtk/mam/run)