METROPOLITAN - Kabar duka menyelimuti dua warga Kabupaten Bogor. Balita berusia delapan bulan, Muhamad Rizki, dan Agus Sutiawan (26) menderita tumor ganas.
Muhamad Rizki, warga Pamalang, RT 03/02, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, menderita tumor ganas miniteles pada bagian bokongnya. Kedua orang tuanya, Ujang Mulyana (24) dan Sarifah (21), hanya bisa pasrah melihat kondisi bayinya.
“Tadinya pas lahir itu benjolan di pantatnya hanya sebesar gundu kelereng. Tapi lambat laun membesar hingga tumbuh besar. Beratnya perkiraan satu kilo lebih,” kata Sarifah.
Menurutnya, tak terhitung sakit yang dirasakan anaknya itu. Bahkan, saat tidur pun posisinya terpaksa harus miring. “Kalau tidur tidak bisa telentang, hanya bisa tidur dengan keadaan miring. Saya kasian lihatnya anak saya. Sejam sekali merasakan sakit,” ucap Sarifah.
Untuk itu, keluarga berharap anaknya itu bisa dibantu pemerintah. Sebab, pihaknya sudah membawa ke Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong tiga bulan lalu, namun karena terbentur biaya akhirnya anaknya dibawa kembali pulang.
“Jangankan untuk biaya anak, untuk makan sehari-hari pun sangat sulit. Saya berharap ada yang bisa membantu meringankan biaya operasi anak saya,” harapnya.
Sementara itu, nenek Muhamad Rizki, Eem (50), mengaku sedih melihat kondisi cucunya yang menderita tumor ganas sejak lahir. Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dapat meringankan beban biaya operasi cucunya tersebut.
”Saya cuma sedih saja lihat cucu saya. Apalagi untuk biaya operasinya harus ada sekitar Rp100 juta. Uang dari mana segitu, sedangkan untuk makan pun susah. Saya berharap pemerintah bisa meringankan biaya operasi,” harap Eem sambil mengusap air mata.
Di tempat lain, tumor ganas menyerang warga Kampung Pasirmaung, RT 02/05, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakanmadang, Agus Sutiawan. Bapak satu anak itu menderita tumor ganas sudah tiga bulan. Tumor ganas mandibula dextra itu sebagian hampir menutupi mulutnya.
Keluarga pun hanya bisa pasrah. Sementara tumor yang memiliki berat hampir satu kilogram itu semakin hari terus tumbuh, hingga kini mencapai leher. ”Suami saya sudah tiga bulan mengalami tumor ganas hingga menutup bagian mulutnya,” kata istri Agus Sutiawan, Diana.
Menurutnya, gejalanya diawali timbulnya daging kecil di gusi yang menyerupai pagar, yang kemudian menutupi gigi kanan suaminya. Namun awalnya tidak ada keluhan seperti rasa sakit yang dirasakan dan masih beraktivitas seperti biasa, yaitu menjadi driver ojek online.
”Lama-kelamaan pertumbuhan itu sangat cepat. Daging dari gusinya itu langsung besar hingga timbul ke mulut. Sudah bulan ini suami tidak makan nasi karena terhalang dari tumor itu,” tutur Diana.
Ia mengaku selama sakit tumor ganas, suaminya tidak bekerja. Padahal ia merupakan tulang punggung keluarga yang bisa diandalkan. Bahkan untuk makan bubur pun harus diblender dan ditambah air.
”Untuk makannya itu ditambahin air supaya encer, makannya pakai sedotan supaya asupan makanan bisa masuk. Bahkan sempat koma selama satu jam lebih, bulan lalu,” ucap Diana.