berita-utama

PPP Pede Dijatah Lebih dari Satu Kursi

Senin, 19 Agustus 2019 | 09:36 WIB

METROPOLITAN - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pede alias percaya diri akan mendapatkan jatah lebih dari satu kursi dalam jajaran Kabinet Kerja Jilid II. Hal itu diungkapkan Politisi PPP Arsul Sani di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. ”Insya Allah lebih dari satu,” kata Arsul.

Untuk periode pertama Presiden Jokowi, PPP me­nempatkan kadernya, Lukman Hakim Syaifudin, sebagai menteri agama. Hanya saja Arsul enggan buka-bukan pos menteri apa yang menjadi target atau yang akan diberikan Jokowi kepada partai ber­lambang Kakbah itu.

”Ya itu terserah Pak Jokowi lah. Mau menag, mau men­teri pemberdayaan perempuan, segala macem," ujarnya. Sekadar diketahui, hingga kini nama-nama menteri di Kabinet Kerja Jilid II belum diumumkan Presiden Jokowi. Saat ini Jokowi sedang sibuk mendesain kabinetnya di periode kedua sebagai presiden.

Dari usia, latar belakang hingga kemen­terian baru. Janji Jokowi soal kabinet barunya itu diungkap­kan saat pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jokowi tak menyebut secara spesifik nama menteri yang dimaksud.

Namun, ia menga­ku kabinet yang ia pimpin nanti akan diisi kalangan ge­nerasi muda. Bahkan ada men­teri muda yang berusia di bawah 30 tahun. ”Menteri ada yang usianya 25, di bawah 30 dan di bawah 35 tahun,” ujar Jokowi. ­

Jokowi menyebut porsi untuk menteri dari kalangan profe­sional adalah 55 persen, se­dangkan kalangan parpol 45 persen. Ia menginginkan para menteri itu dapat bekerja cepat secara fokus dan terukur. ”Kom­posisi 45 parpol, 55 profesional,” ucap Jokowi. Saat ini, kursi jaksa agung diisi M Prasetyo, yang sebelumnya diketahui meru­pakan kader Nasdem. Namun, Jokowi membuat perubahan di kabinet periode keduanya. ”Jaksa agung pasti bukan dari parpol,” kata Jokowi.

Jokowi mengaku akan mengu­bah nomenklatur kementerian, tetapi jumlahnya tetap 34. Sa­lah satu perubahan adalah Jokowi akan membentuk ke­menterian yang fokus me­nangani investasi.

”Secara jumlah bisa sama, tapi ada kementerian yang dilebur. Misal menlu juga handle dip­lomasi ekonomi. Ada juga Ke­menterian Investasi, akan konsentrasi di digital dan kreatif,” paparnya.

Susunan kabinet periode 2019-2024 rencananya akan diumumkan sebelum waktu pelantikan pre­siden dan wakil presiden ter­pilih pada Oktober mendatang. Ia mengatakan bahwa susunan kabinet untuk periode kedua itu telah final. ”Kabinet bisa diumumkan kapan saja, nggak perlu nunggu Oktober,” tandas Jokowi. (rml/rez/run)

Tags

Terkini