METROPOLITAN - Isak tangis keluarga pecah saat menyambut kedatangan jasad Megawati (18) di rumah duka. Keluarga sama sekali tidak menyangka jika wanita yang dikenal sebagai sosok yang baik dan periang itu pergi untuk selamanya.
Keluarga juga sama sekali tidak memiliki firasat buruk apa pun kala wanita yang mempunyai nama lengkap Siti Megawati itu pergi pamit mengendarai motor kesayangannya. Bahkan kesedihan begitu terasa di kediaman korban, Kampung Sawah, RT 01/06, Desa Bendungan, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, kemarin.
Siapa sangka, pamitnya Megawati pagi itu menjadi momen terakhir keluarga melihat senyum wanita cantik itu. Berasa mimpi adalah ungkapan yang keluar dari mulut keluarga saat melihat Megawati pulang dengan kondisi tak bernyawa.
“Tentu kami sangat merasa kehilangan. Kami sebagai keluarga sama sekali tidak memiliki firasat buruk apa pun mengenai kepergian Siti (Megawati, red). Kenapa harus dia yang dipanggil Yang Maha Kuasa?” ucap Udin (53), saudara Megawati.
Meski dengan berat hati, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Megawati sepenuhnya. Meski begitu, butuh waktu lama untuk melupakan segala kenangan tentang mendiang Megawati yang dikenal sebagai sosok yang amat sayang terhadap keluarga.
“Mau bagaimana lagi. Kami hanya mencoba mengikhlaskan, walaupun hati kami tidak mau. Mungkin ini sudah keputusan Tuhan. Kami hanya bisa berdoa, semoga mendiang (Megawati, red) diterima segala amal perbuatannya,” ungkap Udin.
Sementara itu, Kapolsek Jonggol Kompol I Nyoman Supharta menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 07:45 WIB di Jalan Raya Jonggol-Cariu, Kampung Ciledug, RT 02/05, Desa Bendungan, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
Kala itu, Siti Megawati yang mengendarai sepeda motor bernomor polisi F 5477 FDN melaju dari arah Jonggol menuju Cariu. Korban yang tengah asyik mengendarai sepeda motornya tanpa sengaja menyenggol ban belakang kanan truk Hino Dump bernomor polisi B 9233 UPX.
Senggolan tersebut membuat korban hilang kendali hingga mengakibatkan korban terjatuh tepat ke sebelah kanan badan jalan. Tanpa diduga, dari arah berlawanan datang sebuah truk engkel dengan kecepatan tinggi langsung melindas kepala korban yang kala itu tengah tersungkur di aspal.
Usai melindas kepala korban, pengemudi truk engkel tersebut langsung tancap gas melarikan diri ke arah Jonggol. “Korban meninggal dunia karena mendapatkan luka berat di bagian kepala,” terangnya. Dari kejadian tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa sepeda motor matik yang dikendarai korban. Polisi juga mengamankan sopir truk Hino Dump yang disenggol korban untuk dimintai keterangan. (ogi/c/mam/run)