berita-utama

Lolos Ujian CPNS tanpa Harus KKN

Sabtu, 31 Agustus 2019 | 09:47 WIB
GIGIH: Lanang Ajie Fardhani semangat pergi ke Jakarta untuk ikut CPNS kendati memiliki keterbatasan.

METROPOLITAN -  Banyak yang mengincar posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS), berbagai cara pun dilakukan demi lulus dalam seleksi tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pesaingnya pun mulai dari ratusan ribu hingga jutaan orang dari seluruh wilayah Indonesia.

Mereka yang ikut tes CPNS ini datang dari berbagai ka­langan dan penyandang disa­bilitas pun banyak yang ikut seleksi tersebut. Salah satunya Lanang Ajie Fardhani. Meski dari fisik memiliki keterbatasan tapi tak menyulutkan seman­gatnya untuk pergi ke Jakarta.

Ajie, panggilan akrabnya, memilih Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai tempat yang akan ia perjuangkan. Selain itu, po­sisi di instansi negara tersebut adalah yang paling cocok, yaitu sesuai jurusan yang Lanang ambil saat kuliah.

”Memilih Komnas HAM se­bagai instansi yang akhirnya saya lamar. Bermula dari ibu, beliau yang meminta saya untuk mencoba mengikuti tes CPNS 2018. Akhirnya saya mulai mencari instansi yang linier dengan pendidikan S1 saya, Sarjana Sosial. Saya sen­diri berkuliah di FISIP, jurusan Antropologi di Universitas Sam Ratulangi Manado,” katanya.

Alasan lain mengapa Ajie memilih CPNS di Komnas HAM karena di instansi tersebut yang membuka kesempatan untuk para penyandang disabilitas. Dan juga kebetulan ia cukup tertarik dengan posisinya.

”Ketika mendaftar, ada bebe­rapa instansi yang membuka lowongan untuk formasi disa­bilitas. Setelah menimbang-nimbang syarat yang dibutuh­kan, saya akhirnya memutuskan memilih Komnas HAM sebagai instansi yang saya lamar,” ujar­nya.

Ajie yang lahir dan besar di Manado cukup tertantang untuk pergi ke Jakarta seorang diri. Tanpa peduli dengan kon­disinya, ia tetap nekat, percaya diri untuk lolos di Komnas HAM. Namun, ia sempat dilema ka­rena memang sebelumnya belum pernah pergi ke luar pulau, khususnya Jawa. Tapi itu semua tidak mengurungkan niat mu­lianya.

Selain itu, Ajie cukup berat ketika akan meninggalkan ibunya seorang diri di rumah. Tetapi di sisi lain ia ingin mem­buat ibunya bahagia dan bangga melihat anaknya sukses dengan kerja keras sendiri tanpa bantuan instan orang lain. Kemudian akhir Oktober, ia pergi ke Jakarta untuk mengikuti tahapan tes berikut­nya, setelah berkas-berkasnya diterima.(okz/mam/run)

Tags

Terkini