METROPOLITAN - Si jago merah kembali mengamuk di Kota Hujan. Kali ini tiga rumah di RT 01/01, Kelurahan Kedungbadak, dilahap habis. Melihat kobaran api yang belum menjalar rumah-rumah lainnya yang berdempetan, warga sekitar mencoba memadamkan api dengan alat seadaanya.
Setelah 30 menit berjibaku dengan api, akhirnya warga berhasil memadamkannya dibarengi kedatangan empat unit pemadam kebakaran (damkar) dari Kota Bogor, ditambah satu unit dari Kabupaten Bogor. Damkar pun langsung melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi titik-titik api yang bisa memicu kembali kebakaran.
Kabid Penyelamatan dan Damkar Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, dari hasil investigasi di lapangan, diduga api bermula dari korsleting listrik dari salah satu kontrakan milik Ahmad. “Ada tiga kontrakan yang menjadi korban kebakaran dan merambat ke salah satu rumah yang berdempetan. Tetapi saat kejadian, semua rumah dalam kondisi kosong sehingga tidak ada korban jiwa,” katanya kepada Metropolitan.
Marse menyebutkan bahwa korsleting listrik sering menjadi penyebab utama kebakaran di Kota Bogor. Hal itu lantaran masyarakat belum mengetahui sepenuhnya apakah peralatan listrik yang digunakan sesuai kapasitasnya. “Karena daya tampung listrik yang berlebih pada kabel listrik, maka dari situlah muncul percikan-percikan api,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada kemungkinan juga api berasal dari korsleting yang disebabkan colokan di terminal listrik yang terlalu banyak. Sehingga, beban listrik yang btertumpuk membuat panas terminal listrik yang bisa juga menjadi penyebab munculnya percikan api. “Jika memang merasa tidak dapat diatasi maka segeralah hubungi damkar. Memang penanggulangan pertama itu harus dilakukan oleh masyarakat,” sambungnya.
Dalam dua bulan terakhir, Damkar Kota Bogor sudah bertarung di 50 titik api yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Bogor. Pada Juli tercatat ada 26 titik api yang berhasil dipadamkan dan di Agustus ada 24 titik api. “Memang sangat luar biasa ini dalam dua bulan terakhir ini. Itu didominasi lahan dan kebun,” tandasnya.
Selain disebabkan korsleting listrik, ternyata faktor cuaca juga memengaruhi potensi kebakaran yang ada di Kota Bogor. Selama kurang lebih empat bulan, Kota Bogor sudah dilanda musim panas yang disertai munculnya fenomena el-nino. (cr2/c/mam/run)