METROPOLITAN - Rasa sedih terlihat jelas dari wajah sejumlah pelayat yang datang ke prosesi pemakaman mantan Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (12/9). Bahkan beberapa pelayat tak bisa menahan air matanya saat peti jenazah dimasukkan ke liang lahad.
Presiden Joko Widodo menjadi inspektur dalam upacara pemakaman BJ Habibie. Tampak kedua putranya, Ilham Habibie dan Thareq Kemal Habibie, turun ke dalam liang lahad menurunkan jenazah sang ayah. Komandan upacara memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah BJ Habibie diiringi suara tembakan salvo oleh pasukan TNI. Selanjutnya, keluarga besar diberi kesempatan untuk menaburkan bunga ke dalam liang lahad diiringi lagu gugur bunga.
Presiden Jokowi kemudian memimpin penimbunan liang lahad BJ Habibie. Makam BJ Habibie sendiri menempati kavling 120. Sang istri yang lebih dulu wafat berada di kavling 121, atau tepat di sebelah kanannya. Sementara Ani Yudhoyono berada di kavling 129, tepat berada di depan makam BJ Habibie. Kesedihan dirasakan pula oleh para pelajar dari Bogor. Bahkan ratusan siswa-siswi SD Islam Terpadu Birrul Waalidain di Kemang, Kabupaten Bogor, menggelar salat gaib untuk almarhum Presiden ketiga RI BJ Habibie.
Salat gaib itu dilaksanakan sekitar pukul 13:00 WIB. Dengan mengenakan seragam pramuka, ratusan siswa-siswi SD itu tampak khusyuk memanjatkan doa untuk almarhum Habibie. ”Kita sama-tahu, Bapak BJ Habibie meninggal Rabu kemarin. Jadi kita perintahkan seluruh guru dan siswa untuk salat gaib,” kata Ketua Yayasan Birrul Waalidain, Memed Jalaludin, di lokasi.
Memed menerangkan, banyak ilmu yang bisa dipetik dan dicontoh oleh para siswanya dari sosok BJ Habibie semasa hidup. Selain pintar, almarhum juga dikenal sebagai Bapak Demokrasi Indonesia. ”Kalau kita bicara tentang Habibie sangat identik dengan kemajuan, demokrasi, teknologi, agamis, cerdas dan nasionalis. Sosok itu yang diharapkan agar bisa dicontoh oleh siswa,” kata Memed. Di lingkungan sekolahnya, lanjut Memed, ada beberapa siswa yang memiliki nama Habibie. Dirinya meyakini nama tersebut sengaja diberikan orang tuanya karena terinspirasi sosok presiden ketiga RI itu. ”Orang tua yang memberikan nama Habibie, karena ingin anaknya sama seperti BJ Habibie, yang pintar, cerdas dan paham dengan agama Islam,” katanya.
Presiden ketiga RI BJ Habibie mengembuskan napas terakhirnya di usia ke-83. Habibie wafat di ruang CICU, Paviliun Kartika RSPAD Jakarta Pusat, pada Rabu (11/9). Menurut putra kedua Habibie, Thareq Kemal Habibie, ayahnya meninggal pukul 18:05 WIB. Ia menyebut penyebabnya adalah faktor usia. ”Saya harus menyampaikan ini, bahwa ayah saya, Presiden ketiga RI BJ Habibie, meninggal dunia pukul 18:05 WIB,” ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. (lip/sua/mam/run)