METROPOLITAN - Spanduk-spanduk bertuliskan sindiran namun mengundang senyum jadi perhatian dalam aksi unjuk rasa di Balai Kota Bogor, kemarin. ’Undang-Undangmu lebih kejam daripada undangan mantan!!!’ salah satunya. Kalimat yang tertulis dalam salah satu spanduk putih selebar 3x2 meter itu dibentangkan mahasiswa. Spanduk serupa dengan konten berbeda juga dijumpai di tengah kerumunan ribuan demonstran. ’Diciptakan Tuhan, Diatur Undang-Undang’ dan ’Sebel ih sama pemerintah’ juga turut menyita perhatian. Tak hanya di Kota Bogor, poster-poster mengkritik tapi menggelitik pun hadir di semua aksi mahasiswa se-Indonesia. Untuk mengkritik kinerja DPR, mahasiswa membawa poster bertuliskan ’Tuhan tidak tidur, pemerintah yang ketiduran’, ’Reformasi digigit ketiduran’, ’Reformasi digigit tikus’, ’Entah apa yang merasukimu DPR, kau mengkhianatiku’. Sedangkan untuk menolak RUU KUHP, massa menyindirnya dengan kalimat ’Bapak-ibu, minum enggak, dugem enggak, kok RUU-nya ngawur?’ #otaknyangefly atau ’Bapak-ibu, dapat RUU-nya di grup Whatsapp ya?’ #DPRmager, ’Itu DPR apa lagunya Afgan? Kok sadis’. Unjuk rasa juga menolak revisi UU KPK. Kalimat sindirannya seperti ’Aku kira yang lemah cuma hatiku, ternyata KPK juga’, ’Cukup cintaku yang kandas, KPK jangan’ dan ’Pak Jokowi padamkan hutan, jangan KPK’. Psikolog klinis Anastasia Satriyo mengatakan, munculnya berbagai poster dengan kalimat lucu pada demonstrasi kali ini mungkin bisa berbeda dengan demonstrasi-demonstrasi sebelumnya karena ada perbedaan zaman. ”Kalau kita lihat, yang demo itu kan mahasiswa ya. Nah, mahasiswa itu berada di antara usia remaja akhir dan dewasa awal. Itulah cara mereka menyampaikan aspirasi serta protesnya,” jelas Anastasia.
-
-