METROPOLITAN - Teka teki posisi menteri yang akan dipegang Nadiem Makariem akhirnya terjawab. Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin menempatkan pendiri Gojek Indonesia itu sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabinet Indonesia Maju. Posisi yang dipegang Nadiem cukup mengejutkan banyak pihak. Lulusan Harvard University itu sebelumnya banyak digadang memegang posisi menteri di bidang ekonomi digital. "Saya manggilnya mas saja. Mas Nadiem Anwar Makariem Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Jokowi saat mengumumkan nama Nadiem sebagai salah satu menteri di kabinetnya. Menurut Jokowi, Nadiem akan diminta membuat berbagai terobosan yang signifikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menyiapkan SDM siap kerja, siap usaha, yang link and match antara pendidikan dengan industri. Sosok Nadiem memang sudah lama menjadi pantauan akan menjadi salah satu menterinya. Kepastian itu diketahui saat CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia, red), Nadiem Makariem, datang ke Istana Negara. Nama Nadiem mulai dikenal publik saat mantan pegawai sektor keuangan itu memutuskan menjadi bos para tukang ojek di Indonesia. Lewat Gojek, Nadiem mendobrak bisnis transportasi publik ini merambah dunia digital. "Ternyata lebih dari 70 persen waktu kerja tukang ojek hanya menunggu pelanggan, ditambah kemacetan Jakarta," kata Nadiem, beberapa waktu lalu. Masuk pemerintahan menjadi pengalaman pertama bagi Nadiem Makariem. Menjabat Mendikbud untuk periode 2019-2024, Nadiem mengaku tidak sadar bahwa saat ini harus diikuti seorang ajudan. Usai dilantik Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, mantan CEO Gojek Indonesia itu langsung berangkat menuju gedung Kemendikbud untuk melakukan prosesi serah terima jabatan dengan Muhadjir Effendi, Mendikbud periode 2014-2019. Dalam pidato perdananya, Nadiem sempat mengikuti arahan Muhadjir untuk membuka pidatonya dengan mengucapkan salam ala-ala pejabat berpidato. "Begini ya, pak?" kata Nadiem di Graha Utama Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (23/10). Lalu Nadiem tiba-tiba bercerita rasa canggungnya menjadi seorang menteri. Ia sempat bertanya kepada ajudan yang mendampinginya. "Tadi saya langsung masuk mobil, (terus, red) pas keluar baru sadar, 'Bapak siapa?'. 'Oh saya ajudan bapak'. 'Oh iya," ujarnya sambil terkekeh-kekeh. Sehabis itu Nadiem pun menyampaikan permohonan maaf karena minimnya pengalaman di kalangan pemerintahan. Ia pun tak segan untuk belajar bagaimana menjadi seorang menteri. "Saya mohon maaf, saya dari sisi formalitas, saya masih harus belajar," tandasnya. (sua/mam/run)