berita-utama

Piala Dunia U-21 Jadi Ajang Unjuk Gigi

Senin, 28 Oktober 2019 | 09:26 WIB
ADE YASIN Bupati Bogor.

METROPOLITAN - Stadion Pakansari terpilih menjadi salah satu venue Piala Dunia U-21 yang akan dihelat pada 2021. Hal itu jadi keuntungan bagi Bumi Tegar Beriman, terlebih momen tersebut akan menjadi waktu yang tepat untuk membuktikan program The City of Sport and Tourism yang selama ini digaungkan Bupati Bogor Ade Yasin. “Ini adalah pintu gerbang untuk menunjukkan kualitas Kabupaten Bogor yang sesungguhnya kepada dunia,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Stadion yang dibangun pada 2014 silam dengan kapasitas 45.000 penonton itu tentu akan menjadi wajah bagi Kabupaten Bogor. Ia berharap masyarakat Kabupaten Bogor menjadi tuan rumah yang baik. Sebab dengan adanya even-even bertaraf internasional, berbagai sektor juga akan ikut tergenjot. Ia mengambil contoh hasil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan lokasi wisata yang ada di Kabupaten Bogor. "Kami sangat senang menyambutnya. Ini berarti ada kesempatan kami untuk menaikkan promosi Kabupaten Bogor, yang juga mudah-mudahan berdampak secara ekonomi ke masyarakat Kabupaten Bogor," harapnya. Selain itu, Ade juga menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan terus mengembangkan potensi dunia olahraga yang ada di Kabupaten Bogor, dengan membangun Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) dan stadion mini sebagai fasilitas penunjang gelaran Piala Dunia U-20 nanti. Sejauh ini, Kabupaten Bogor sudah memiliki enam stadion mini dan sembilan Gelanggang Olahraga (GOR). Menurut catatannya, sebaran wilayah yang sudah memiliki GOR adalah Cibinong, Parung, Gunungsindur, Cariu, Cileungsi, Tanjungsari, Jasinga, Parungpanjang dan Jonggol. Sedangkan wilayah yang sudah memiliki stadion mini adalah Cibinong, Cileungsi, Citeureup, Leuwiliang, Rumpin dan Sukaraja. "Sesuai perencanaan, untuk 2020 kita akan bangun GOR Cisarua dan Stadion Mini Tenjo," bebernya. Terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, Rudi Achdiat, menjelaskan masih ada beberapa catatan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan FIFA yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah fasilitas bagi para penyandang disabilitas. Namun, pihaknya sejauh ini belum menyiapkan toilet dan tempat duduk untuk penyandang disabilitas. "Untuk toilet dan pintu masuk, itu yang utama. Tahun depan Insya Allah akan kita perbaiki," ujarnya. Untuk kualitas rumput yang ada, terangnya, Stadion Pakansari menggunakan rumput bermuda dan zoysia matrella, sehingga perawatannya memakan biaya sampai Rp400 juta. Soal kebersihan, menurutnya, juga menjadi masalah utama, di mana dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk bisa melakukannya. "Untuk yang lainnya sudah baik ya karena sudah standar internasional. Untuk akses juga terbilang mudah, karena hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menitan dari Exit Tol Sentul. Untuk hotel juga dekat dengan stadion, jadi aman semuanya," katanya. Selain Stadion Pakansari, Indonesia juga menyiapkan sembilan stadion sepak bola lainnya, yaitu Gelora Bung Karno (Jakarta), Manahan (Solo), I Wayan Dipta (Bali), Mandala Krida (Yogyakarta), Jakabaring (Palembang), Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot (Bekasi), Jalak Harupat (Bandung) dan Gelora Bung Tomo (Surabaya). (cr2/c/mam/run)

Tags

Terkini