berita-utama

Jokowi Targetkan Bangun Jalan Tol 2.500 Km

Jumat, 15 November 2019 | 09:53 WIB

METROPOLITAN - Periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan pembangunan jalan tol. Bila sebelumnya penyelesaian jalan tol selama 2014-2019 mencapai 1.852 kilometer, dalam kurun lima tahun ke depan menjadi 2.500 kilometer. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, patut diakui bahwa kondisi infrastruktur tol di Indonesia masih kalah dibanding negara satu kawasan. "Seperti yang dibilang tadi, kita ini ketinggalan," katanya dalam sebuah talk show di Jakarta, Kamis (14/11). Karena itu, pria yang akrab disapa Pak Bas itu menegaskan pembangunan tol yang dijalankan untuk mengejar ketertinggalan tersebut. "Kita harus mengejar terus. Kita malah mengejar. Bukan malah untuk wah-wahan atau bagaimana," ujar Basuki. Beberapa ruas tol yang bakal menjadi fokus ke depan, lanjut dia, seperti tol Trans Sumatera, lanjutan pembangunan tol Trans Jawa, juga tol di Kalimantan. "2.500 kilometer Trans Sumatera tol itu harus, kemudian Cigatas, Cileunyi-Garut-Tasikmalaya. Terus bawen-solo-demak rembang-tuban," ujarnya. "Kita ini ketinggalan kalau tadi kalah dengan Malaysia, Thailand, menang Vietnam. Kita kejar terus kita mau mengejar (tol) ini," tegasnya. Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa dalam empat tahun ini pemerintahan yang dipimpinnya telah mampu membangun jalan tol kurang lebih sepanjang 782 km. Sementara sebelumnya selama 40 tahun Indonesia hanya bisa mampu membangun 780 km. Hal itu karena pemerintah sudah menguasai lapangannya. "Kunci-kunci masalah kenapa sih jalan tol itu tidak pernah selesai bertahun-tahun. Ini kita sudah mengerti dan cara menyelesaikannya seperti apa kita mengerti betul karena lapangannya terus saya ikuti," kata Presiden Jokowi dikutip dari lamat Setkab. Presiden memberikan gambaran, sejak 1978 saat jalan Tol Jagorawi dibangun, semua negara melihat itu selesai, manajemennya seperti apa, konstruksi seperti apa, jalan tol itu seperti apa. Semua pada melihat, Malaysia melihat, Vietnam melihat, Thailand melihat, Filipina melihat. "Tapi dalam kurun waktu sampai 2014, berarti hampir 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 kilometer. Dari sejak jalan tol pertama kita bangun di Jagorawi, 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 kilometer," imbuhnya. Menurut Jokowi, masalahnya di pembebasan tanah, di pengadaan tanah. Yang kedua juga banyaknya tanah-tanah yang berkaitan dengan instansi. Ia memberikan contoh misalnya tol Samarinda Balikpapan, itu ada dua penyebabnya di sana, lewat lahan konservasi, yang kedua lewat tanahnya kodam. "Jadi kalau kita tidak mengerti yang menyelesaikan nggak ada. Yang menyelesaikan ya kita, kalau kita mengerti ya baru (bisa diselesaikan, red). Saya telepon Panglima, dua minggu rampung. Hal-hal yang berkaitan dengan konservasi itu juga ada kok payung hukumnya bisa diberikan, untuk kepentingan apa bisa. Saya telepon Menteri LHK, juga rampung," ungkap Jokowi. (cn/mam/run)

Tags

Terkini