METROPOLITAN – Direktorat Jen-deral Pajak (DJP) Jawa Barat bekerja sama dengan Kementerian Pendidi-kan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenris-tekdikti) membentuk Program In-klusi Kesadaran Pajak. Langkah ini sebagai salah satu upaya meningkat-kan kesadaran pajak kepada masy-arakat.“Pajak merupakan tulang punggung pembiayaan pembangunan negara Indonesia. Sebagaimana diketahui, sekitar 76 persen APBN bersumber dari penerimaan pajak,” terang Ke-pala Kanwil DJP Jawa Barat, Catur Rini Widosari, dalam kegiatan Pajak Bertutur di IPB International Conven-tion Center, Botani Square, Jalan Pajajaran Bogor. Rini mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan nasional dan 20 per-sennya digunakan untuk anggaran pendidikan, seperti pembangunan dan perbaikan sekolah, tunjangan profesi guru, tunjangan khusus guru, sertifikasi dosen, Kartu Indonesia Pintar (KIP), bantuan bidik misi serta Bantuan Operasional Sekolah (BOS).Meski begitu, sambung Rini, kesa-daran pajak di kalangan wajib pajak (WP) masih sangat rendah. Sehingga untuk mendorong tercapainya pe-nerimaan pajak yang optimal perlu dipersiapkan generasi bangsa yang memiliki kesadaran pajak yang lebih baik.“Budaya sadar pajak harus ditanam-kan sejak dini melalui pendidikan agar kesadaran pajak menjadi salah satu karakter generasi bangsa yang cinta tanah air dan bela negara melalui kesadaran melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan,” ujarnya.ejak 2016 hingga saat ini, Kanwil DJP Jawa Barat IlI sudah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Jawa Barat III. Sebut saja, Institut Pertanian Bogor (IPB), Uni-versitas Gunadarma, Universitas Indonesia, STIAMI BEKASI, Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan Bogor, Institut Agama Islam Tazkia dan Universitas Bhayangkara Ja-karta Raya.Kerja sama tersebut dilakukan dengan mendelegasikan mahasiswa dari masing-masing universitas sebagai Relawan Pajak. Ada sekitar 600 rela-wan pajak, 200 lebih di antaranya mahasiswa relawan pajak dari Uni-versitas Gunadarma dan sekitar 400 relawan berasal dari perguruan tinggi lainnya. (*/feb/py)