berita-utama

Meninggal di Hari Ulang Tahun, Tewas Ditarik Jin Aji Berem

Senin, 9 Desember 2019 | 09:23 WIB
EVAKUASI: Tim BPBD Kota Bogor mengevakuasi jenazah Syahdan yang terseret arus Sungai Ciliwung, beberapa waktu lalu.

METROPOLITAN - Di balik tewasnya M Syahdan yang terseret arus Sungai Ciliwung menyisakan cerita mistis. Bocah 12 tahun itu diduga diganggu sesosok makhluk halus sehingga menyebabkan dirinya terseret ke dalam air. Jin Aji Berem diduga sebagai makhluk mistis yang menyebabkan Syahdan meninggal dunia. Jin Aji Berem sendiri sudah menjadi legenda di aliran Sungai Ciliwung maupun Cipakancilan. Menurut mitos yang beredar, jin tersebut akan muncul pada siang hari, terutama di hari Jumat, dengan sosok yang berbeda-beda sesuai korbannya. Tetapi yang menjadi ciri khas jin kafir itu adalah menggunakan kain yang dililit menyerupai celana berwarna merah. Karena itu, sangat disarankan jika siang hari tidak dianjurkan bermain air di sekitaran Sungai Ciliwung karena biasa disebut pamali. “Istilah Sunda mah tanginas kalau mandi ke sungai siang hari atau naas,” kata Praktisi Supranatural, Roni Sanghyang. Menurut legenda kerajaan Padjadjaran, lanjut Roni, aliran Sungai Ciliwung merupakan tempat yang angker. Terutama aliran yang berkaitan dengan Leuwi Sipatahunan. Menurut pengamatannya, sesosok anak kecil dengan kepala pelontos menjadi penyebab Syahdan beranjak dari pinggir sungai dan berpindah ke tengah-tengah aliran Sungai Ciliwung. Sebab, jin yang biasa disebut sebagai Jin Aji Berem itu bisa memengaruhi hati dan naluri seseorang dan menggiring korbannya ke tempat berbahaya. “Jin tersebut biasanya menempati area sedong atau pusaran air, hingga banyak sekali peristiwa tenggelam di mana-mana. Adanya energi kuat tentang faktor lain diduga turut serta dalam peristiwa kemarin,” ujar Roni. Sekadar diketahui, M Syahdan terseret arus hingga masuk dasar Sungai Ciliwung pada Jumat (6/12). Jenazah Syahdan baru ditemukan pada pagi harinya, tepatnya Sabtu (7/12) sekitar pukul 08:20 WIB oleh tim penyelam dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor. Saat ditemukan tim penyelam, posisi Syahdan terjepit bebatuan di dasar Sungai Ciliwung sedalam tiga meter. Aliran yang kencang dan terdapat sedong (palung, red) di dasar sungai diduga menjadi penyebab bocah SDN Tegallega itu tidak dapat menyelamatkan diri saat terpeleset jatuh ke Sungai Ciliwung. Orang tua korban, Rina (50), yang menyaksikan proses evakuasi, tak kuasa menahan tangis ketika tersadar bahwa anak ketiganya itu meninggal di hari ulang tahunnya, Jumat (6/12). Saat dibawa ke permukaan, tak ada satupun luka di tubuh korban sehingga tim BPBD Kota Bogor menduga korban meninggal karena kehabisan napas dalam air. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Tegalmangga, RT 06/03, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, untuk dimandikan dan disalatkan. Di hari yang sama, jenazah dikebumikan di tanah keluarga dekat rumahnya. Setelah rangkaian prosesi pemakaman selesai, Rina menceritakan kepada Metropolitan kronologi kejadian yang ia dapat dari teman-teman anaknya yang ikut berenang di Sungai Ciliwung. Ia mengatakan kalau pada awalnya Syahdan hanya bermain-main dipinggiran Sungai Ciliwung. Syahdan bersama ke lima temannya, tiba-tiba diajak untuk bermain ke tengah sungai oleh sesosok anak kecil, yang menyerupai temannya. Merasa terpanggil, Syahdan pun mengikuti ajakan sosok tersebut. “Saat turun ke sungai, hanya lima orang, termasuk Syahdan. Tapi, setelah asik bermain, ternyata ada sesosok anak yang mengajak dia. Udah dilarang, tapi Syahdan seperti tidak mendengarkan dan akhirnya terpeleset dan jatuh,” kata Rina sambil meneteskan air mata. Rina berharap, kejadian yang menimpa anaknya tersebut bisa menjadi pelajaran bagi orang tua lainnya agar bisa menjaga anak-anaknya. Kepada pemerintah setempat, ia meminta agar segera dipasang rambu larangan berenang di Sungai Ciliwung agar tidak ada korban-korban yang lainnya. “Sekarang saya hanya bisa mengikhlaskan saja. Ini harus bisa menjadi pelajaran bagi yang lainnya. Kepada pemerintah saya harap agar segera dipasangkan rambu larangan berenang di aliran Sungai Ciliwung itu,” harapnya.(dil/c/rez)

Tags

Terkini