METROPOLITAN - Minggu pagi, memang menjadi waktu yang pas untuk berolahraga. Tapi apa jadinya kalau yang terjadi malah petaka. Seperti yang dialami seorang nenek Siti Aisyah yang harus meregangnya nyawa akibat kegarangan motor gede (Moge). Tak hanya Siti Aisyah, rupanya sang cucu AM yang masih berusia 5 tahun, harus dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami luka yang cukup serius. Cerita bermula saat seorang nenek bernama Siti Aisyah, warga Jalan Danau Limboto, Kampung Tegal Mangga, Kecamatan Bogor Tengah, berniat untuk berolahraga bersama cucunya di Lapangan Sempur. Aisyah dan AM berangkat dari rumahnya sejak pagi hari Pukul 06.00 WIB. Sesampainya di Jalan Raya Padjajaran sekitar pukul 06.30 WIB, tepatnya di halte RS PMI, Nenek dan cucu tersebut berniat untuk menyebrang jalan. Baru berjalan sejauh dua langkah kaki, Aisyah dan AM dihantam olah kendaraan Moge dengan merk Harley Davidson yang datang dari arah Warung Jambu menuju Tugu Kujang. Genggaman tangan keduanya terlepas, seraya mereka terpental beberapa meter dan langsung tergeletak di jalanan. Dengan posisi badan tertelungkup, bocah berusia lima tahun itu tersambar lagi oleh motor yang berada di belakang motor gede tersebut dengan kecepatan yang sama. Kepalanya terserempet roda ban dan langsung tak sadarkan diri. Keduanya dilarikan ke RS PMI untuk mendapatkan perwatan intensif dari pihak dokter. Aisyah menghembuskan nafas terakhirnya tidak lama setelah dinyatakan koma oleh dokter. Sedangkan, Anya diduga mengalami gagar otak, dan luka serius di bagian kepala. “Bahkan tadi sampai muntah darah, saat diruang rawat inap,” ucap Mimin (59) yang tak lain merupakan kakak dari Aisyah, kemarin (15/12). Mengetahui adiknya menjadi korban kecelakaan, Mimin mengaku sempat bertemu dengan pemilik moge tersebut. Ia dijanjikan pembiayaan rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh orang dengan perawakan tinggi dan kulit yang putih. Merasa kesal, ia pun membalas perkataan pemilik motor dengan harga tidak kurang dari Rp470 juta tersebut, kalau yang ia inginkan hanyalah nyawa adiknya dikembalikan lagi. Agar ia bisa pergi berolahraga ke lapangan sempur setiap minggunya, seperti yang ia lakukan selama beberapa tahun terakhir ini. “Biasanya setiap pagi suka ngajak. Tapi tadi gak nyamper ke rumah. Tau-tau dapat kabar dia (Aisyah,red) sudah meninggal,” tutur Mimin, seraya air mata menetes dari kelopak matanya. Selagi AM mendapatkan perawatan intensif di Ruang melati, lantai 4, nomor 407 RS PMI. Jasad neneknya dimakamkan oleh pihak keluarga di Pasir Euih, Kecamatan Ciapus, Kabupaten Bogor. Dalam keterangan pers yang disampaikan oleh, Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Desty Irianti, kejadian bermula saat, motor gede bermerk Harley Davidson dengan nomor poloso B 4754 NFE datang dari arah Warung Jambu menuju Tugu Kujang. Saat melintas di Jalan Raya Padjajaran, tepatnya didepan halte RS PMI, diduga pengendara saat mengendarai kendaraannya tidak hati-hati dan tidak mengantisipasi adanya pengguna jalan lainnya yang ingin menyebrang. Serta tidak memberikan prioritas penuh kepada penyebrang jalan, sehingga kendaraan tersebut menabrak dua orang. “Langkah-langkah Kepolisian yang sudah dilakukan pihak kepolisian adalah pemeriksaan saksi di TKP, mengamankan pelaku dan barang bukti, olah TKP, evakuasi korban ke RS terdekat dan melaporkan kepada pimpinan,” begitu bunyi pesan singkat yang disampaikan oleh Ipda Desty. Sempat beredar kabar, kalau pengendara motor maut di jalan Raya Padjajaran meruapakan pejabat yang sedang beriring-iringan dengan rombongan mogenya. Tetapi hal tersebut dibantah oleh Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Fajar Hari Kuncoro. Fajar menjelaskan kalau sampai saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. “Pengendara saat ini masih dikantor, beserta barang buktinya. Ia sendiri, memang niatnya hanya untuk muter-muter kota Bogor saja untuk memanaskan motor,” katanya kepada Metropolitan saat dihubungi via telepon seluler. Terkait nama dan alamat tempat tinggal korban, Fajar enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Sementara itu, kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Jagorawi arah Jakarta-Bogor di Km 31,100 jalur A, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/12). Kecelakaan itu melibatkan sebuah mobil Mercedes Benz dengan truk milik Korps Brimob. Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fadli Amri mengatakan akibat kecelakaan itu, sopir Mercedes bernama Achmad Basuni meninggal dunia. Achmad meninggal saat dibawa ke rumah sakit dari Tol Jagorawi. "Satu orang meninggal di perjalanan yakni Achmad Basuni, sopir Mercedes," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya. Selain itu, Fadli menuturkan dua orang penumpang Mercedes lainnya mengalami luka akibat peristiwa ini. Mereka adalah Helen dan Nadia Ayu. Menurut Fadli, kecelakaan itu terjadi akibat sopir Mercedes dengan nopol B 7 KA yang dikemudikan Achmad menabrak truk Brimob yang ada di bahu tol. Truk itu berhenti darurat karena mengalami pecah ban. “(Mercedes) datang dari arah Jakarta menuju Bogor bergerak di lajur empat. Setibanya di TKP karena tidak memperhatikan di depannya ada kendaraan sedang parkir darurat sehingga menabrak bagian belakang kiri kendaraan truk yang berhenti di bahu dalam," ucap Fadli. Fadli menuturkan saat ini kendaraan itu sudah dievakuasi dari tol Jagorawi. Arus lalu lintas sempat tersendat akibat banyak pengemudi yang mengabadikan gambar. Kecelakaan lalu lintas terjadi di tol Jagorawi tepatnya di dekat gerbang Tol Citeureup pada Minggu siang. Dalam video yang beredar, nampak mobil Mercedes berwarna cokelat mengalami kerusakan cukup parah dibagian depan. Selain itu juga terlihat mobil truk milik Korps Brimob yang berhenti di bahu tol. (dil/c/kmp/mam)