berita-utama

Dua Polisi Aktif Yang Siram Novel   

Sabtu, 28 Desember 2019 | 09:49 WIB
LISTYO SIGIT PRABOWO Kabareskrim polri

METROPOLITAN – Titik terang muncul dari kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Dua pelaku penyerangan terhadap Novel itu rupanya anggota kepolisian aktif. Di rentang waktu berbeda, Novel pernah mengungkap seorang jenderal yang ditengarai terlibat kasus. Keduanya diamankan pada Kamis (26/12) malam di Cimanggis, Depok. Polisi juga telah menetapkan keduanya sebagai tersangka. "Jadi pelaku ada dua orang, inisial RM dan RB, Polri aktif, terima kasih," ujar Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Jumat (27/12) kemarin. Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono belum memberikan penjelasan lebih rinci mengenai motif penyerangan kedua pelaku itu, termasuk ada-tidaknya orang yang memberikan perintah untuk penyerangan. Saat ini dua tersangka itu masih menjalani pemeriksaan intensif. "Kemudian kita bawa ke Polda Metro Jaya tentunya Polda Metro Jaya dan kedua pelaku ini akan dilakukan interogasi. Tadi pagi jadi tersangka. Tadi siang pemeriksaan sebagai tersangka dan ada pendampingan hukum dari Mabes Polri. Bersabar ini sedang pemeriksaan awal. Belum bisa kita sampaikan karena masih dalam pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (27/12) kemarin. Pemeriksaan dilakukan untuk menggali motif teror terhadap Novel. "Sedang diperiksa. Nanti setelah selesai kita sampaikan. Pemeriksaan belum sudah motif, nanti kalau sudah selesai, baru kita tahu semuanya. Sabar dulu," sambungnya. Menilik ke belakang, kasus ini memakan waktu yang cukup panjang. Total per hari ini sudah 990 hari sejak Novel mengalami penyerangan itu, yaitu pada 11 April 2017. Saat itu Novel baru saja menunaikan salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, yang berjarak sekitar 4 rumah dari kediamannya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebelum menangkap pelaku, polisi sudah berulang kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Bahwa penyidik telah mengamankan 2 terduga pelaku. Setelah kita melalui penyelidikan panjang dan kemudian juga penyidikan-penyelidikan. Dan penyidik juga melakukan olah TKP prarekon 7 kali," kata Argo. Argo juga mengatakan pihaknya juga sudah memeriksa puluhan saksi. Polisi juga bekerja sama dengan sejumlah instansi untuk mengungkap kasus teror air keras ke Novel. "Kemudian juga memeriksa beberapa saksi yang sekitar 73 saksi. Tim teknis, tim pakar yang kemudian kita ada kerja sama berbagai instansi, Labfor, Inafis, dan kemudian hasil penyelidikan sehingga dari informasi tadi malam kita mengamankan terduga pelaku," ujar dia. Sementara itu, pernah suatu ketika Novel menyampaikan ada sosok jenderal yang diduga ada di balik penyerangannya. Novel bahkan menyebut oknum petinggi yang sama ada di balik setiap serangan ke pegawai KPK. "Berkali-kali saya sampaikan bukan sekadar saya sebagai korban, tapi kita lihat penyerangan terhadap KPK secara fisik sering terjadi, bahkan saya mempunyai keyakinan dan dugaan kuat beberapa kejadian itu pelakunya sama, maksudnya oknum Polri yang terlibat jenderalnya sama," ujar Novel di lokasi penyerangan dirinya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (17/6). Namun saat itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Muhammad Iqbal meminta Novel menyebut nama oknum jenderal tersebut. "Kalau Saudara Novel punya keterangan yang dia yakini benar, silakan sebut," kata Iqbal pada hari yang sama saat Novel menyampaikan pernyataan itu. "Kita akan tuangkan dalam BAP. Nanti penyidik akan mendalami keterangannya," tambah Iqbal. (dtk/mam)

Tags

Terkini