METROPOLITAN - Bencana yang terjadi di Kecamatan Cigudeg membuat Bupati Bogor Ade Yasin langsung bergerak. Ade Yasin yang didampingi oleh Wakilnya, Iwan Setiawan dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hasan langsung mendatangi titik kejadian. Ratapan kesedihan dan isak tangis menjadi penyambut kedatangan Bupati Bogor dan rombongannya. Tampak seorang ibu-ibu yang kehilangan rumahnya, langsung disambut dengan pelukan hangat wanita yang mengenakan pakaian berwarna oranye, sebagai lambang dari tim penyelamat. Setelah melakukan kunjungannya, Bupati dan jajaran pun menjelaskan, selain Kecamatan Cigudeg, ternyata bencana terjadi di Kecamatan lainnya yang ada di Bumi Tegar Beriman. Berdasarkan hasil laporan yang ia terima dari BPBD Kabupaten Bogor, terdapat 47 lokasi bencana alam yang tersebar di 21 Kecamatan se-kabupaten Bogor. Jenis bencana alamnya pun bervariasi, mulai dari, pohon tumbang, angin puting beliung, longsor dan banjir. Sampai pukul 18.00 WIB, hampir 12 jam tepat setelah bencana melanda Bumi Tegar Beriman, tercatat, terdapat 11 korban jiwa dan beberapa orang dinyatakan hilang. "Untuk korban meninggal, jasinga satu, cibeteung udik dua, bojonggede satu, Sukajaya tiga, Cigudeg satu, Sukamulya dua dan Harkatjaya satu balita," jelas Ade. Selain menyebabkan jatuhnya korban jiwa, bencana alam yang terjadi ternyata membuat 4 desa terisolir. Salah satunya adalah desa Sukamaju, Kecamatan Sukajaya. Menurut informasi yang ia terima, di desa tersebut terdapat kurang lebih 800 KK dengan total kurang lebih 3000 jiwa yang masih tidak bisa disalurkan bantuan. "Tindakan pemkab sendiri saat ini, kami meminta bantuan ke basarnas namun wilayah Jakarta juga sedang dilanda banjir jadi sibuk menangani jakarta," terangnya. Melihat banyaknya titik bencana, Ade Yasin secara tegas menyatakan, Kabupaten Bogor Siaga 1 Darurat Bencana. "Ya kita sudah masuk siaga 1. Ini adalah bencana terparah sejak 10 tahun silam," tegasnya. Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Raya Al Fajar menambahkan, beberapa ruas jalan dan jembatan juga terputus akibat bencana yang didominasi oleh banjir dan tanah longsor ini. "Ada lima ruas jalan dan empat jembatan yang rusak dan tidak bisa dilalui, yang menyebabkan beberapa desa terisolir," terangnya. Selama satu minggu kedepan, sambung Raya, BPBD masih akan terus berfokus pada evakuasi warga dan penyaluran logistik. Sambil mencatat kerusakan dan korban jiwa. Saat ini, posko-posko bencana sudah didirikan di setiap Kecamatan yang terdampak bencana. Untuk alokasi dana bencana, Pemerintah Kabupaten Bogor sudah menyiapkan anggaran sebanyak Rp25 miliar dari pos anggaran Biaya Tak Terduga (BTT). Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati, Iwan Setiawan. Ia mengungkapkan kalau biaya tersebut akan segera disalurkan kepada para warga yang membutuhkan. Bahkan untuk perbaikan infrastruktur sekolah dan fasilitas umum yang terdampak juga akan menggunakan dari anggaran tersebut. "Nanti semua sesuai dengan pendataan, karena setiap rumah kerusakannya beda-beda. Untuk warga yang kehilangan sanak saudaranya juga akan Pemkab berikan dana kerahiman," terangnya. Saat ini, warga masih melakukan kerja bakti untuk membersihkan lumpur dan material longsor. Untuk posko darurat yang disedikan juga masih kosong dan belum diisi oleh warga. Sebab, warga lebih memilih mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang tidak terdampak bencana.(dil/d/feb)