berita-utama

Relokasi Jadi PR Bupati

Senin, 6 Januari 2020 | 10:50 WIB
PILU: Deretan bencana yang terjadi di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Sejumlah fasilitas dan rumah warga rusak akibat longsor yang terjadi sejak Rabu (1/1).

METROPOLITAN - Hampir seminggu sejumlah warga di Kecamatan Sukajaya mengungsi. Puluhan rumah terkubur tanah longsor. Tak sedikit warga yang membuat rumah ditebingan, karena  dibeberapa desa merupakan wilayah perbukitan dan pegunungan. Sehingga longsor menjadi langganan di kecamatan tersebut. Meski bukan kejadian yang pertama, namun peristiwa longsor di awal 2020 merupakan peristiwa yang terparah di Kecamatan Sukajaya. Hal itu membuat Menterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berencana merelokasi sejumlah warga yang ada di Kecamatan Sukajaya. Ia menilai ada beberapa penyebab longsor di wilayah Kecamatan Sukajaya, diantaranya adalah lapisan tanahnya terdapat bebatuan vulkanik yang sudah sangat lapuk. “Menurut saya sudah ada ahli geologi yang memetakan kawasan ini. Banyak batuan vulkanik yang lapuk, sangat lapuk. Mungkin ini sangat lapuk jadi gembur," kata Basuki di Kecamatan Sukajaya, Minggu (5/1) kemarin. Kemudian, ia melihat juga kemiringan bebatuan di sekitar titik longsoran searah dengan tebingan yang membuat air dengan mudah mengikis tanah. “Kemiringannya ada yang searah dengan tebing, kemiringan batuannya. Kalau lihat di sungai itu kan ada batuan searah dengan tebing sehingga kalau kena air jadi kaya kaca tergelincir,” kata dia. Terakhir, lanjut Basuki, penyebab longsor adalah curah hujan yang memang sangat tinggi khsusnya di wilayah Kabupaten Bogor pada awal tahun ini. “Ketiga memang curah hujan tinggi. Tapi itu cuma penyebab sekarang kita mengatasinya,” sambungnya. Untuk itu, pihaknya menilai perlu adanya relokasi warga Kecamatan Sukajaya ke tempat yang lebih aman, namun perlu proses cukup panjang serta membutuhkan penelitian badan geologi lebih lanjut. “Mungkin ada sebagian (di relokasi), tapi itu nanti akan diperiksa dulu oleh badan geologi baru bisa tetapkan mana yang perlu atau mana yang tidak perlu di relokasi, karena itu gak mudah,” paparnya. Sementara itu, besarnya dampak bencana yang diterima oleh pemerintah Kabupaten Bogor membuat Bupati Bogor Ade Yasin meminta pemerintah pusat dan provinsi ikut memikul beban. Hal itu untuk mempercepat proses evakuasi dan rehabilitasi. "Ini tidak hanya dibebankan kepada daerah, tetapi provinsi dan pusat juga saya harapkan mau turun tangan karena tingkat kerusakan yang cukup tinggi. Kami butuh ahli untuk memperbaiki disini dan kalau terlihat diatas itu ada beberapa wilayah yang gundul," kata Ade Yasin. Kondisi yang ia lihat, merupakan hasil pemantauan melalui udara saat ia menaiki helikopter puma dari Lanud ATS menuju Desa Pasir Madang. Wanita yang akrab disapa AY ini melakukan penerbangan dari Lanud ATS untuk membawa 6000 paket sembako dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Yang disalurkan kepada para pengungsi di desa terisolir. Walaupun Jokowi tidak bisa turut hadir dalam kunjungannya karena faktor cuaca yang tidak mendukung. AY mengungkapkan akan meminta bantuan kepada Presiden dan para ahli untuk memetakan kembali lokasi-lokasi rawan bencana dan rencana pembangunan di Kabupaten Bogor. "Yang jelas ini adalah kawasan hutan yang sudah hilang tanaman besarnya dan mulai digantikan oleh tanaman musiman atau perkebunan. Sehingga saat ada hujan besar  tanah tidak dapat tertahan dan langsung tersapu air. Jadi kita butuh reboisasi untuk penguatan tanah di lahan pegunungan. Nanti saat kita lakukan penghijauan, maka akan ada relokasi, nah relokasi ini seperti apa dan dimana lokasinya, kami belum menentukan," terangnya. Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengungkapkan jika rencana relokasi akan menjadi tantangan baru bagi pemerintah Kabupaten Bogor. Beberapa kesulitan dalam pendekatan emosional juga akan menjadi faktor yang jelas menghambat rencana relokasi tersebut. "Sekarang siapa yang mau dengan mudah meninggalkan kampung halamannya, tanah kelahirannya. Ini harus dilakukan secara perlahan-lahan dengan pendekatan yang intensif," terangnya. Kecamatan Sukajaya yang berada di kaki gunung Halimun, sambung Burhanudin, kemungkinan akan menjadi hutan lindung dan pembangunan perumahan akan dikurangi. "Memang ini dulu rencananya akan dijadikan jalan poros B3. BSD, Bogor, Banten. Kami mungkin akan kembali kearah situ," paparnya. Sementara Danrem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Novi Helmi Prasetya mengatakan, di keseluruhan Kecamatan Sukajaya, lebih dari 4.000 jiwa diungsikan, terutama mereka yang tinggal dekat tebingan dengan kemiringan lebih dari 30 derajat. "Ada sekitar 4.000 yang kita relokasi ke tempat lebih aman dari rawan longsor di Kecamatan Sukajaya. Kalau di Pasir Madang sendiri, ada 1877 jiwa mengungsi dan 9 kampung masih belum bisa ditembus lewat jalur darat," ungkapnya. (dil/c/mam)

Tags

Terkini