METROPOLITAN - Pemerintah kembali mengumumkan jumlah warga yang terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Teranyar, ada tujuh pasien yang dinyatakan terjangkit virus asal Wuhan, China, tersebut. Dengan demikian, hingga Rabu (11/3) ada 34 kasus yang dinyatakan pasien positif Covid-19 di Tanah Air. Rincian tujuh pasien tambahan yang dinyatakan positif corona yakni pasien 28 merupakan laki-laki berusia 37 tahun dan kondisinya sakit ringan, sedang dan omported case (tertular di luar negeri, red). Lalu pasien 29 merupakan laki-laki berusia 51 tahun dengan kondisi tampak sakit sedang, tidak sesak dan imported case. Kemudian pasien 30 merupakan laki-laki berusia 84 tahun dengan kondisi tampak sakit sedang dan imported case. Lalu pasien 31 merupakan perempuan berusia 48 tahun dengan kondisi tampak sakit ringan, sedang dan imported case. Selanjutnya pasien 32 merupakan laki-laki berusia 45 tahun dengan kondisi sakit ringan, sedang dan imported case juga. Lalu pasien 33 merupakan laki-laki 29 tahun dengan kondisi tampak sakit ringan, sedang dan imported case. Terakhir, pasien 34 merupakan laki-laki berusia 42 tahun dengan kondisi tampak sakit ringan, sedang dan imported case. "Hari ini ada penambahan sejumlah tujuh pasien," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, kemarin. Sekadar diketahui, pasien positif virus corona terus bertambah sejak dua warga Depok yang dinyatakan terjangkit virus corona sejak Senin (2/3). Artinya, jika dikalkulasi, setiap harinya ada tiga pasien yang terjangkit virus corona di Indonesia. Meski demikian, dua orang pasien yakni pasien 06 dan pasien 14 belakangan dinyatakan sembuh. Sementara, pasien 25 meninggal dunia. Artinya, ada 31 pasien dari 34 kasus positif virus corona yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Pasien 25 tersebut meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit pada Rabu (11/3/) pukul 02:00 WIB. Pasien tersebut adalah perempuan, warga negara asing (WNA), berusia 53 tahun. Ia tiba di Indonesia empat hari lalu,” Menurut Yuri, kondisi pasien sudah buruk saat tiba di Indonesia sehingga langsung dirawat di rumah sakit. Namun, ia menyebutkan, Covid-19 bukan menjadi penyebab utama meninggalnya pasien kasus 25. Pasien itu meninggal disebabkan sejumlah penyakit yang lebih dulu dideritanya, seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid dan penyakit paru obstruksi menahun. Hanya saja, Yuri mengakui bahwa virus corona memperburuk daya tubuh pasien. "Corona virus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia dan ini menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah," "Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama, tapi itu yang memperburuk kondisinya," kata dia. Menurut Yuri, kondisi serupa juga terjadi pada pasien yang meninggal di sejumlah negara lain. Banyak pasien yang meninggal sudah memiliki penyakit lain sebelum terjangkit virus asal China itu. "Beberapa kasus yang kita pelajari dari kasus meninggal di beberapa negara, karena sepsis itu infeksi keseluruhan di pembuluh darahnya dan sebagainya yang disebabkan karena bakteri, bukan karena virusnya," kata Yuri. "Daya tahan tubuh yang jelek ini yang kemudian bakteri yang semula tidak menimbulkan penyakit akan menjadi oportunis. Menjadi masalah dengan tidak bisa dikendalikan menjadi masalah dan menjadi sepsis," sambung Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes itu. Disisi lain, Yuri menjelaskan, bahwa bencana ada beberapa kategori diantaranya bencana alam, non alam dan sosial. Sementara, virus corona masuk dalam kategori nonalam karena berupa wabah, sesuai dengan Undang-Undang No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. "Ini bencana. Bencana ada 3 sumbernya: Alam, non alam, sosial. Yang non alam disebutkan wabah. Ini wabah," ucapnya. Sejauh ini, lanjutnya, pemerintah sudah melakukan tanggap darurat dengan berbagai tindakan penanggulangan. "Kita sudah melakukan respons artinya sudah tanggap darurat. Jangan dimaknai seperti gempa bumi. Bentuk tanggap darurat adalah tracing dan ini sudah masuk situ," tandas Yuri.(kom/cnn/rez)