berita-utama

18 Bulan Disanksi, Iannone Dilarang Mengaspal

Jumat, 3 April 2020 | 11:22 WIB

METROPOLITAN - Rider MotoGP Andrea Iannone di­jatuhi hukuman larangan membalap selama 18 bulan oleh Federasi Motorsport In­ternasional (FIM) terkait ka­sus doping. FIM International Disciplinary Court (CDI) menjatuhkan hukuman skors selama 18 bulan kepada An­drea Iannone. Disebutkan pula bahwa hu­kuman itu berlangsung se­menjak 17 Desember 2019, yang juga menjadi tanggal hasil tes urine-nya diumum­kan, dan akan berakhir pada 16 Juni 2021. Hal itu membuat rider Apri­lia tersebut praktis tidak boleh membalap sepanjang MotoGP 2020. Sekalipun musim ini juga belum bisa dimulai aki­bat pandemi virus corona, sampai ke seri-seri awal mu­sim depan. Namun, Iannone masih ber­kesempatan untuk mengaju­kan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne, Swiss, terhitung 21 hari sejak keputusan CDI ini. Iannone mengaku kaget dengan hal tersebut. Ia ber­sikeras tidak sengaja mengon­sumsi zat terlarang itu mela­lui konsumsi makanan. Selain itu, Tim Aprilia Racing memastikan memutus kontrak Andrea Iannone. Ia terbukti positif menggunakan zat ter­larang yang mengandung steroid anabolik saat uji sem­pel yang diambil kala seri Mo­toGP Malaysia pada November 2019. Hal tersebut membuat­nya tersangkut kasus doping. Sidang banding pebalap tim Aprilia itu akan digelar di Swiss pada 4 Februari 2020. Semen­tara itu, keputusan sidangnya baru dirilis 1,5 bulan setelah gelar perkara. Akibat proses hukum yang menjeratnya kali ini, Iannone diprediksi mesti absen dalam sesi tes pramusim MotoGP 2020 di Sepang, Malaysia. Tidak hanya itu, pebalap 30 tahun itu juga terancam didepak dari Apri­lia akibat kasusnya ini. Hal tersebut sudah dilon­tarkan CEO tim Aprilia Racing, Massimo Rivola. Ia mengung­kapkan Iannone bakal langs­ung diputus kontraknya bila terkena sanksi cukup lama. ”Saya bakal terkejut jika ia tidak dihukum, karena saya rasa Federasi Motor Interna­sional (FIM) harus mematuhi kode-kode yang ditetapkan Agensi Anti-Doping Dunia (WADA),” kata Rivola seperti dilansir Autosport. ”Jika dia terkena sanksi se­lama satu atau dua tahun, maka jelas hubungan kami akan berakhir. Namun jika dia hanya mendapat teguran atau skorsing tiga bulan, itu berarti kejujurannya akan diakui, bahkan jika dia dike­nai hukuman,”ungkap Rivola. Andai Iannone memang bakal didepak kelak, siapa yang akan menggantikannya di musim MotoGP 2020 ini masih belum jelas. Menukil Autosport, rider penguji Brad­ley Smith dan eks peserta World Superbike, Lorenzo Savadori, kabarnya masuk dalam kan­didat Aprilia dan dijadwalkan mengikuti sesi tes di Sepang. (dtk/mam/run)

Tags

Terkini