METROPOLITAN - Di balik pengungkapan kasus narkoba yang berhasil dibongkar Satnarkoba Polresta Bogor Kota memunculkan fakta mencengangkan. Ternyata Kecamatan Bogor Barat menjadi lokasi favorit transaksi narkoba. Dari 19 kasus yang berhasil diungkap selama periode Juni 2020, ada lima kasus yang berasal dari wilayah Bogor Barat. Tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka, dengan barang bukti sabu 28,5 gram dan tembakau sintetis 60 gram. “Modus operandi yang digunakan para tersangka di wilayah Kecamatan Bogor Barat ini adalah dengan cara menempelkan barang haram di pohon-pohon dan tiang listrik,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser. Ia menyebut peredaran narkoba juga terjadi di wilayah Kota Bogor lainnya. Dengan rincian dua kasus di Kecamatan Bogor Utara dan satu kasus di Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Tengah dan Bogor Timur. “Untuk wilayah Kecamatan Tanahsareal, selama Juni kemarin tidak ada pengungkapan kasus. Sisanya sembilan kasus hasil ungkap di wilayah Kabupaten Bogor,” terangnya. Fiuser menjelaskan fenomena narkotika sama seperti fenomena gunung es. Di mana makin banyak giat penangkapan maka semakin banyak pula kasus yang terungkap. ”Jadi suatu daerah bisa digambarkan aman atau tidaknya, banyak indikator-indikatornya. Kalau polisinya tidak rajin menangkap atau tidak rajin mencari informasi, aman narkotikanya. Mungkin nggak akan ada kejahatan narkotika, karena polisi sendiri tidak aktif,” imbuhnya. Selain itu, mulai ikut terlibatnya remaja dalam peredaran dan pengguna narkotika juga harus menjadi fokus semua elemen masyarakat. ”Jadi mulai dari lingkungan tempat tinggal, sekolah sampai orang tua di rumah itu sangat berpengaruh terhadap bagaimana pendistribusian narkoba ini sampai ke konsumen. Dari konsumen juga bisa meningkat menjadi pengedar atau pengecer,” pungkas Fiuser. (dil/c/rez/run)