Libur panjang Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia (RI) diwarnai antrean kendaraan di Jalur Puncak, Minggu (17/8). Kendaraan dari arah Cianjur menuju Jakarta mulai mengular di kawasan Riung Gunung sejak pagi. Kondisi itu membuat Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin geram. Musababnya, Ade Yasin beserta rombongan terjebak macet beberapa jam di jalur tersebut hingga mengaku kehabisan kata-kata. ORANG nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu sedianya tiba di Telaga Saat, Desa Tugu Utara, pukul 08:00 WIB. Namun lantaran jalur menuju Puncak sudah padat, rombongan pun akhirnya terjebak macet. Ade Yasin rencananya akan menghadiri acara pengibaran bendera raksasa di Telaga Saat, Cisarua. Alhasil, saat acara pengibaran dimulai pukul 08:20 WIB, Ade Yasin tak tampak di lokasi. Sekitar pukul 09:30 WIB, diketahui Ade Yasin masih mengantre di Jalur Puncak, tepatnya mengular di area RM Bumi Nini. Hingga sekitar pukul 10:00 WIB, rombongan memutuskan tak melanjutkan perjalanan. “Iya kejebak macet kemarin. Tidak ada jalan keluar selain membangun Jalan Puncak II atau Poros Tengah Timur,” kata Ade Yasin, Senin (17/8). Untuk diketahui, kemacetan parah yang terjadi selama akhir pekan kemarin diakibatkan adanya peningkatan volume kendaraan sekitar 40 persen. Untuk mengurainya, polisi memberlakukan oneway dari arah Puncak menuju Jakarta sekitar sembilan jam. Yakni pada pukul 13:00 hingga 22:00 WIB, hingga Jalur Puncak perlahan terurai. Kabag Ops Satlantas Polres Bogor Iptu Ketut Agoeng mengatakan, volume kendaraan di Jalur Puncak dari kedua arah, tepat pada Hari Kemerdekaan ke-75 RI, memang sangat padat, yang didominasi kendaraan roda dua. Di samping itu banyak pengendara motor yang melawan arah. ”Banyak yang berhenti di bahu jalan. Tapi memang volume kendaraan kemarin sangat padat,” ungkapnya. ”Tapi kita tidak oneway full ya, karena arus dari bawah juga padat. Jadi kita upayakan agar kedua arah bergerak. Kemarin sekitar pukul 22:00 WIB kendaraan sudah mulai normal, bergerak dua arah,” jelas Ketut. (cr3/c/rez/run)