berita-utama

2 Balita dan 6 PNS Bogor Positif Corona

Senin, 24 Agustus 2020 | 11:48 WIB
ilustrasi

METROPOLITAN - Kasus penyebaran virus corona di Kota Bogor terbilang cukup mengkhawa­tirkan. Baru-baru ini virus asal Wuhan tersebut menginfeksi dua balita dan enam Pegawai Ne­geri Sipil (PNS) di lingkup Inspektorat Kota Bogor. ­ Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno membenarkan bahwa dua balita itu berada dalam satu keluarga yang berdomi­sili di Kelurahan Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat. Ke­duanya positif dari penularan Covid-19 klaster keluarga. “Iya, mereka satu keluarga. Satu laki-laki usia satu tahun dan perempuan usia dua tahun. Kemudian satu orang yang masih keluarganya juga posi­tif, yakni perempuan berusia 36 tahun. Terpapar dari ma­nanya, masih ditelusuri,” kata Retno. Menurutnya, dengan adanya tambahan ini menambah ba­nyak jumlah klaster keluarga di Kota Bogor. Tercatat, hing­ga Minggu (23/8), ada 43 klas­ter keluarga aktif di Kota Bogor, dengan total 157 orang asal Kota Bogor dinyatakan positif. ”Sekarang ada 43 klaster keluarga, dengan total terkon­firmasi positif sebanyak 157 orang ber-KTP Kota Bogor dan sembilan orang ber-KTP Ka­bupaten Bogor,” ujarnya seraya menjabarkan bahwa klaster rumah tangga menduduki posisi teratas dalam penyeba­ran Covid-19 di Kota Bogor. Retno merinci dari total 491 kasus terkonfirmasi positif di Kota Bogor, sebanyak 157 ka­sus dari klaster rumah tangga, 127 kasus dari klaster luar Kota Bogor, 75 kasus dari non­klaster, 58 kasus klaster dari fasilitas kesehatan, 27 kasus dari klaster perkantoran, 22 kasus klaster kegiatan keaga­maan, 14 kasus klaster perto­koan, delapan kasus klaster pasar tradisional dan tiga ka­sus klaster transportasi. Sementara itu, untuk enam pegawai Inspektorat Kota Bo­gor yang dinyatakan positif corona berasal dari hasil swab test yang dilakukan pada Minggu (9/8). Hal itu diung­kapkan Kepala Inspektorat Kota Bogor, Pupung W Pur­nama. ”Iya, hasil tes swab pada 9 Agustus terhadap 60 pegawai inspektorat, enam orang dinyatakan positif,” ka­tanya kepada Metropolitan.id seraya menuturkan bahwa saat ini seluruh pegawai dipaksa bekerja dari rumah, sambil menunggu hasil tracing yang tengah dilakukan Dinkes Kota Bogor. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menuturkan, dengan adanya penambahan dari klaster ASN ini, menambah catatan pahit penyebaran Covid-19 di jaja­ran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Berdasarkan data terkini Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, untuk klaster per­kantoran sudah ada 27 orang terkonfirmasi positif. ”Jadi memang sistem sirkulasi udara yang terpusat itu men­jadi ancaman bagi penyebaran Covid-19,” kata Dedie. Di sisi lain, penambahan kasus baru Covid-19 bukan hanya terjadi di Kota Bogor. Tetangganya, Kabupaten Bo­gor, juga mengalami penam­bahan cukup signifikan dalam sepekan terakhir, sejak Senin hingga Minggu (17-23/8). Penambahan kasus positif ini menyentuh angka 67 kasus baru. (dil/ogi/c/rez/run)

Tags

Terkini