METROPOLITAN - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, meyakini kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akan beroperasi pada akhir 2021. Hal itu ia ungkapkan sekaligus menjawab terkait LRT tak kunjung beroperasi meski uji coba kereta sudah berjalan sejak tahun lalu. ”Diharapkan operasi 2021 akhir,” kata Kartika Wirjoatmodjo. Ia menyebut proyek ini tetap dilanjutkan di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah menyiapkan LRT Jabodebek sebagai solusi moda transportasi perkotaan. ”Transportasi publik perkotaan kita menyelesaikan proyek LRT Jabodebek. Saat ini sudah melalui fase testing, kalau kita lihat bentangan girder-nya ssudah dari ujung ke ujung hampir selesai dari sebelah landmark building sampai dengan Bogor, Cibubur sudah hampir selesai,” ucapnya. Sementara itu, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Entus Asnawi mengakui bahwa dari seluruh pekerjaan yang digarap perusahaannya, ada sebagian proyek yang ditunda di tahap tertentu. Namun tetap ada yang jalan, terutama untuk proyek milik BUMN atau infrastruktur pemerintah. ”Pembangunan LRT tetap berjalan dan beberapa project tol di Sumatera tetap berjalan. Proyeknya Pertamina juga berjalan dan beberapa proyek bandara juga berjalan, serta ada proyek gedung juga masih berjalan. Tetapi kondisinya kami sesuaikan dengan prasyarat New Normal,” kata Entus. Hingga Mei 2020, pembangunan LRT Jabodebek yang masih berjalan telah 71,2 persen. Untuk rincian progres pada setiap lintas pelayanannya yakni Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur 85,7 persen, Lintas Pelayanan 2 Cawang- Kuningan-Dukuh Atas 65,9 persen dan Lintas Layanan 3 Cawang-Bekasi Timur 64,8 persen. Pembangunan LRT Jabodebek tahap I telah dilakukan dilakukan sejak September 2015, sesuai Peraturan Presiden No 98 Tahun 2015 beserta perubahannya. (cnb/ rez/run)