berita-utama

3 Pegawai Positif, PDAM Tutup 4 Hari

Kamis, 12 November 2020 | 10:02 WIB

METROPOLITAN - Penyebaran kasus Co­vid-19 kembali menyasar lingkup pemerin­tahan di Kota Bogor. Kali ini terjadi di Peru­sahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pa­kuan Kota Bogor. Sebanyak tiga pegawainya dinyatakan terpapar virus corona. Direktur Umum (Dirum) Perumda Tirta Pa­kuan Kota Bogor Rino Indira mengatakan, dari tiga orang yang terkonfirmasi positif, dua orang menjalani isolasi mandiri dan satu orang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. ”Per hari ini (kemarin, red) ada tiga pegawai, satu orang dirawat di rumah sakit dan dua orang diisolasi mandiri di rumah,” kata Rino kepada Metropolitan.id, kemarin. Imbasnya, jelas Rino, pe­layanan di kantor Perumda Tirta Pakuan dihentikan sam­pai Sabtu (14/11) mendatang. Sebab, pada tiga hari ke depan, kantor Perumda Tirta Pakuan akan disemprot disinfektan terlebih dahulu. Soal tracing, Rino mengaku sedang berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor. ”Sementara tracing akan dilakukan Satgas Covid-19 Kota Bogor. Kami hanya bisa berharap yang terbaik bagi seluruh pegawai kami,”jelasnya. Sementara itu, Dirut Pe­rumda Tirta Pakuan Kota Bogor Deni Sanjaya menyebut ketiga pegawai itu terpapar dari salah satu anggota kelu­arga mereka. ”Jadi yang terkonfirmasi positif itu ada satu pegawai yang terpapar dari atasannya. Sedangkan atasannya ini ter­papar dari mertuanya di ru­mah,” kata Deni kepada Met­ropolitan.id, kemarin. Atas dasar itu, Deni meny­impulkan bahwa klaster Perumda Tirta Pakuan ini terpapar dari klaster kelu­arga yang sudah ada. Dua dari tiga orang yang terkon­firmasi positif, lebih lanjut diketahui memang merupa­kan pasangan suami-istri. Sedangkan anak buahnya yang terpapar, bekerja di bagian penagihan. Selain melakukan penyem­protan disinfektan, Deni mengaku pihaknya juga tengah menjalankan swab test ter­hadap 15 pegawai. ”Saat ini yang tengah di-swab pegawai di bagian pelayanan pelang­gan sebanyak 15 orang. Mudah-mudahan semuanya negatif,” ungkapnya. Sedangkan untuk pelayanan­nya, sambung Deni, hanya pelayanan pembayaran yang dialihkan. Di mana masyara­kat yang hendak membayar bisa dilakukan di bank yang bekerja sama dengan Perum­da Tirta Pakuan. ”Pembayaran ke bank. Produksi jalan semua. Hanya pembayaran yang ada kerja sama dengan kita, ”je­lasnya. Terpisah, Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim meminta pelanggan Perumda Tirta Pakuan agar memeriksa kesehatannya. Terutama bagi mereka yang dalam sepekan kemarin men­gunjungi bagian pelayanan. ”Untuk pelanggan yang tu­juh hari terakhir berinteraksi dengan bagian pelayanan di PDAM dan merasa ada ge­jala, agar memeriksakan diri secara mandiri dengan rapid test atau swab test,”pinta De­die. Dedie menilai kemungkinan besar penularan terjadi ka­rena interaksi di bagian pe­layanan. Sehingga penularan bisa saja terjadi dari pelanggan atau internal Perumda Tirta­Pakuan sendiri. Namun, Dedie memastikan semua yang terkonfirmasi positif sudah melakukan iso­lasi mandiri. ”Tracing masih dilakukan. Sekarang karena sudah lebih dari tiga yang terkonfirmasi positif (total lima orang, red) maka sudah masuk kategori klaster, ”te­rangnya. Di lain hal, pencegahan penyebaran virus corona di lingkup pemerintahan dila­kukan Dinas Kesehatan (Din­kes) Kabupaten Bogor. Ke­marin, mereka menggelar rapid test massal di empat titik kantor pelayanan yang ada di lingkungan Pemerin­tahan Kabupaten (Pemkab) Bogor. Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Achmad Zaenudin mengatakan, rapid test itu menyasar para pegawai juga masyarakat yang berkunjung di empat kantor pelayanan, seperti di kantor Dinas Ke­pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), kantor Badan Pengelolaan Penda­patan Daerah (Bappenda), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Cibinong dan kantor pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan So­sial (BPJS) Kesehatan Kabu­paten Bogor. Dari keempat lokasi rapid test massal tersebut, pihaknya mengaku menyediakan 560 rapid test kit. ”Totalnya ada 560 alat rapid yang kami se­diakan di empat kantor pe­layanan itu. Masing-masing titik disediakan 140 alat rapid,”bebernya. Dalam rapid test ini, pihaknya menerjunkan 28 tenaga kese­hatan (nakes), dengan mem­bagi masing-masing titik seba­nyak tujuh nakes. ”Ada tujuh nakes di tiap titik. Kalau hasil rapid ada yang reaktif, kami kembalikan ke domisili masing-masing. Kami komunikasikan dengan puskesmas domisili mereka untuk tindak lanjut penanganan,” pungkasnya. (dil/ogi/c/rez/run)

Tags

Terkini