METROPOLITAN - Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor semakin masif. Bahkan, 40 kecamatan sudah masuk zona merah. Sementara tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di garda terdepan dalam penanganan virus corona juga banyak yang tertular virus mematikan tersebut. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, jumlah nakes yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 hingga kini sebanyak 650 orang. Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, jumlah itu terangkum sejak pandemi Covid-19 berlangsung pada 2020. ”Sampai 13 Januari 2021, nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 650 orang. Kemudian nakes yang sembuh ada 494. Sedangkan untuk nakes yang meninggal dunia ada enam orang,” kata Mike dalam keterangan tertulis, Senin (18/1/2021). Mike menyebutkan bahwa nakes yang gugur dalam menangani Covid-19 kembali bertambah pada awal 2021. Berdasarkan data terbaru, ada dua tenaga kesehatan yang meninggal dunia. Hingga kini tercatat delapan nakes yang gugur saat melawan Covid-19. Menurutnya, kondisi ini kian mengkhawatirkan karena Kabupaten Bogor masih menunggu program vaksinasi Covid-19. ”Tambahan dua kasus kemarin wafat dari nakes Puskesmas Megamendung dan nakes dari RSUD Leuwiliang,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif menyampaikan bahwa hampir setiap hari ada nakes yang terpapar Covid-19. Sebagian pada akhirnya gugur karena kelelahan saat melawan virus mematikan tersebut. ”Terpaparnya kemungkinan besar dari pasien, karena memang teman-teman di lapangan ini kan berada di area terdepan. Yang jelas, saat ini total nakes yang gugur ada delapan nakes, satu berasal dari swasta,” beber Dedi. Ia berharap tak ada lagi nakes maupun dokter yang terpapar Covid-19, apalagi sampai gugur. Masyarakat pun diminta belajar dari kasus tersebut, sehingga bisa lebih taat aturan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan mengatakan bahwa selama ini seluruh nakes telah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menangani pasien Covid-19. Namun, ia tak menampik adanya risiko penularan yang tinggi karena dipicu factor fisik yang kelelahan. “SOP penanganan kasus Covid-19 setiap fasyankes sudah diterapkan. Tapi risiko penularan masih terjadi bisa jadi faktor kelelahan atau psikis lainnya,” terangnya. Adapun jumlah kasus di Kabupaten Bogor sebanyak 6.656 kasus. Dari jumlah tersebut, yang aktif atau masih dirawat sebanyak 935 orang. Sedangkan 5.636 orang dinyatakan sembuh. Kemudian ada 79 orang yang dilaporkan meninggal dunia, termasuk di antaranya para nakes. Sementara itu, untuk jumlah zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi penularan Covid-19 masih terbilang banyak. (cr1/c/kps /feb/run)