METROPOLITAN - Belum selesai kasus sampah medis yang dibuang secara sembarangan di wilayah Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, kini puluhan karung plastik yang diduga berisi limbah B3 ditemukan di Jalan Raya Cigudeg, tepatnya di area PTPN 8, Kecamatan Cigudeg. Camat Cigudeg Pardi mengatakan, penemuan itu terungkap berawal dari laporan pihak PTPN 8 tentang adanya pembuangan sampah, kemudian mengecek bersama Polsek Cigudeg dan puskesmas dibantu UPT Kebersihan. ”Pas kita cek, ternyata benar banyak tumpukan karung berisikan limbah B3 dari salah satu tempat penampungan pasien Covid-19. Karena kalau kita melihat ada banyak APD-APD (Alat Pelindung Diri, red) yang dibuang,” katanya. Ia mengaku pihaknya telah bekerja sama dengan Polsek Cigudeg untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Bogor dan Satuan Gugus Tugas Kabupaten Bogor guna penyelidikan lebih lanjut. ”Untuk sementara kita police line supaya nanti besok dari polres bisa melakukan penelitian, apakah limbah-limbah ini bisa dibuang ke TPA atau harus melalui dibakar,” tegasnya. Pardi menduga pelaku pembuang limbah B3 tersebut bukan dari wilayah Kabupaten Bogor. Pasalnya, di lokasi tersebut telah ditemukan ada satu bungkus makanan yang dipesan dari wilayah lain. ”Dari salah satu makanan yang ada di Tangerang gitu. Nah, ini sedang kita selidiki siapa pelakunya,” ujarnya. Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Ruhiyat Sujana sangat menyayangkan banyaknya limbah B3 yang dibuang bukan pada tempatnya dan sangat membahayakan masyarakat. Sebab, peristiwa serupa sudah dua kali terjadi, yakni di Kecamatan Tenjo dan sekarang di Kecamatan Cigudeg. ”Satgas Covid harus harus gercep. Karena ini sangat membahayakan, tentunya penegak hukum (kepolisian, red) harus segera bertindak melakukan penyelidikan,” katanya. ”Semua harus terlibat soal temuan limbah ini, apakah dari rumah sakit atau dari klinik harus diselidiki. Saya sudah koordinasi dengan Dinkes dan DLH Kabupaten Bogor,” sambung Ruhiyat. Sementara itu, Kabbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengaku pihaknya sudah melakukan penyelidikan soal temuan limbah medis tersebut. ”Sudah dilakukan penyelidikan oleh jajaran Polsek Parungpanjang,” singkat Ita kepada Metropolitan. Buntut temuan sampah medis yang dibuang sembarangan itu membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor membentuk tim khusus untuk menelusuri siapa pelaku pembuangan limbah medis tersebut. Kepala DLH Kabupaten Bogor Asnan mengatakan, meski limbah medis tersebut ditemukan di kawasan persawahan di wilayah Kabupaten Bogor, ia memastikan limbah itu berasal dari luar Kabupaten Bogor. ”Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menelusuri penemuan limbah medis itu. Kami sedang cari tahu siapa dan dari mana limbah itu berasal. Yang pasti limbah ini bukan dari Kabupaten Bogor tapi dari luar,” katanya, Rabu (3/2). Asnan yakin limbah medis tersebut bukan dari wilayah Kabupaten Bogor. Sebab, berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, setiap fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Bogor telah dilengkapi fasilitas pengolahan limbah medis. DLH bersama Polsek Parungpanjang dan Dinkes telah mengambil sampel dari limbah medis itu untuk ditindaklanjuti. Sementara sisanya dimusnahkan di lokasi penemuan. ”Karena lokasi penemuan jauh dari permukiman warga, kami masih melakukan pencarian. Takutnya limbah medis serupa ditemukan kembali di sekitar lokasi,” ucapnya. Jika pelaku berhasil ditemukan, sambungnya, pelaku akan dijerat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Lingkungan. ”Dengan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp10 miliar,” ujarnya. Tak hanya di Kabupaten Bogor. Sampah medis juga membuat geger Kota Bogor. Tim Satgas Ciliwung yang dikomandoi Suparno Jumar digegerkan dengan adanya temuan limbah medis berupa masker sekali pakai yang bertebaran di sepanjang Sungai Ciliwung, Rabu (3/2). ”Kami pertama kali menemukan sekitar awal Maret 2020. Tapi semakin ke sini jumlahnya semakin banyak,” ujar Suparno kepada awak media. Adanya temuan itu membuat Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim geram. Sebab, limbah medis berupa masker bisa menjadi sarana penyebaran virus Covid-19. Untuk itu, Dedie pun meminta masyarakat lebih memerhatikan limbah medis ini agar tidak dibuang sembarangan. ”Saya meminta masyarakat di setiap rumah disiapkan satu kotak kardus bekas atau apa pun. Apabila sudah dipakai jangan dibuang dulu, tapi dikumpulkan,” kata Dedie. Nantinya, sampah-sampah masker itu akan dijemput tim dari DLH untuk dimusnahkan sesuai ketentuan pemusnahan limbah medis. ”Nanti itu akan dikumpulkan di bank sampah dan dimusnahkan sesuai tatanan caranya,” ujar Dedie. Pria nomor dua di Kota Bogor itu juga meminta masyarakat tetap menggunakan masker meski berada dalam rumah. ”Ya inilah saya minta gini, ini soal masker. Jadi saya mengimbau dengan meningkatnya jumlah paparan Covid-19 di Kota Bogor, saya mengimbau agar penggunaan masker juga dilakukan di rumah,” pungkasnya. (ads/mul/ ogi/dil/c/rez/run)