Entah setan apa yang merasuki pemuda nekat 21 tahun asal Cianjur, Jawa Barat, S. Ia nekat memotong kemaluannya hingga putus. Warga Kecamatan Warungkondang itu diketahui belakangan sering melamun dan mengurung diri di kamar. SEPUPU S, Junaedi (29), menceritakan S memang sudah beberapa bulan sering melamun dan mengurung diri di kamar. Namun, ia tak pernah menyampaikan keinginannya kepada keluarga. Saat ini, S hanya bisa terbaring dengan kondisi tangan diikat karena sering mengamuk. “Tadi juga pas ikatannya dilepas, S ngamuk. Jadi terpaksa kita mengikatnya,” ungkap Junaedi. Kepala Desa Bunikasih Memed mengatakan, S mengalami gangguan jiwa sejak beberapa bulan terakhir. Saat kejadian, S sempat dibawa ke RSUD Cianjur. Namun, pihak RSUD merujuk korban untuk dibawa ke RS di Bandung. “Karena tidak ada biaya, untuk sementara korban dibawa pulang ke rumah. Saat ini kami pihak pemerintah desa sedang mengupayakan untuk biaya berobat korban di Bandung,” kata Memed. Terpisah, Ketua BPD Bunikasih H Solah menjelaskan alasan kenapa S ditolak rumah sakit. Musababnya, tak ada ruang khusus untuk menangani pasien dengan gangguan jiwa. Namun, saat itu ia mengaku sempat bersitegang dengan pihak RSUD lantaran menolak pengobatan S. “Pihak RSUD menyebut tidak ada ruangan untuk orang gangguan jiwa,” kata Solah. Solah menambahkan, pihak RSUD Cianjur menyarankan S berobat ke RS di Bandung dengan biaya peribadi. Namun karena keluarga tidak memiliki biaya, S akhirnya dibawa pulang dan urung mendapat perawatan. “Karena tidak ada biaya untuk berobat ke Bandung, S akhirnya dibawa pulang,” tandasnya. (rc/fin/ rez/run)