METROPOLITAN - SMAN 1 Leuwiliang menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya. Itu dilakukan buntut terungkapnya salah satu siswi mereka kedapatan positif Covid-19 dan sempat mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) SMAN 1 Leuwiliang Didah Nurhaida menuturkan, untuk sementara sekolah memilih memberlakukan sekolah jarak jauh dengan metode daring, sambil melakukan sterilisasi di sekolahan. Tak hanya itu, ketiga siswa yang sempat kontak erat dengan yang bersangkutan, termasuk keluarga siswi ini dilakukan swab antigen oleh tim kesehatan Puskesmas Leuwiliang dan hasilnya negatif. “Jadi awalnya kita mendapatkan laporan ada siswa yang hilang indra penciuman dan rasa. Ditambah siswa ini sudah dua minggu tidak masuk sekolah. Padahal sekolah tengah melaksanakan uji coba PTM,” katanya. “(Dari situ, red) Kami melakukan tracing ke tiga siswa yang berdekatan dengan siswa yang hilang indra penciuman. Ketiga siswa yang kontak erat dan orang tua siswa sudah dilakukan swab antigen oleh pihak puskesmas dan hasilnya negatif,” ujarnya. Didah menambahkan, siswi kelas XI yang terpapar Covid-19 tersebut saat ini berada di Kabupaten Tasikmalaya. Ia menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah orang tuanya. ”Alasan siswi yang terpapar wabah Covid-19 tidak melapor ke pihak dokter karena beranggapan bahwa pasien Covid-19 tidak dikasih obat oleh dokter dan hanya dilakukan isolasi mandiri,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Leuwiliang James mengaku sudah melakukan swab antigen kepada tiga siswa SMAN 1 Leuwiliang dan enam keluarga siswa di Puskesmas Leuwiliang. ”Hasil swab antigen semuanya negatif. Rencananya, dua hari ke depan, kami bakal melakukan tes swab antigen lagi sesuai aturan yang baru dari kasi bagian P2P,” ujarnya. Terpisah, Camat Leuwiliang Daswara mengatakan, siswi yang diduga terpapar Covid-19 sudah menjalani isolasi mandiri. Menurut keterangan sekolah, siswi tersebut baru dua kali mengikuti uji coba PTM dan langsung tidak masuk kelas. Hingga akhirnya menjalani isolasi mandiri. Ia melanjutkan, kejadian ini menjadi pembelajaran bahwa masyarakat jangan kendur menerapkan protokol kesehatan dan tetap menggunakan masker agar terhindar dari wabah Covid-19. “Untuk sementara PTM di SMA Negeri 1 Leuwiliang dihentikan sampai ada instruksi dari KCD,” katanya. Di tempat berbeda, orang tua siswa SMAN 1 Leuwiliang, Neneg, menyebut dengan ada kejadian itu pihak sekte menghentikan sementara uji coba sekolah tata muka dirasa lebih aman. ”Dihentikan sementara PTM lebih aman dan tidak ada kekhawatiran siswa terpapar Covid-19,” ungkapnya. Diberitakan sebelumnya, di tengah kegembiraan sejumlah siswa Kabupaten Bogor mengikuti PTM, muncul kabar tidak mengenakkan. Kegiatan belajar di kelas yang sudah berjalan tiga pekan itu memunculkan kasus siswa positif Covid-19 yang sempat mengikuti PTM. Tak tanggung, dua kasus sekaligus ditemukan dalam dua sekolah berbeda, hingga PTM terancam dibatalkan. Kedua sekolah itu berada di wilayah Barat Kabupaten Bogor, tepatnya di Kecamatan Leuwiliang dan Tenjolaya. Siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat menggelar PTM itu berada di tingkatan SMA. (ads/c/rez/run)