berita-utama

Siswi Positif SMAN 1 Leuwiliang Isoman di Tasikmalaya

Jumat, 9 April 2021 | 10:15 WIB

METROPOLITAN - SMAN 1 Leuwiliang menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah­nya. Itu dilakukan buntut terungkapnya salah satu siswi mereka kedapatan positif Covid-19 dan sempat mengik­uti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) SMAN 1 Leuwiliang Didah Nurhaida menuturkan, untuk sementara sekolah memilih member­lakukan sekolah jarak jauh dengan metode daring, sambil melakukan sterilisasi di sekolahan. Tak hanya itu, ketiga siswa yang sempat kontak erat dengan yang bersangkutan, termasuk keluarga siswi ini dilakukan swab antigen oleh tim kesehatan Puskesmas Leuwiliang dan hasilnya ne­gatif. “Jadi awalnya kita menda­patkan laporan ada siswa yang hilang indra penciuman dan rasa. Ditambah siswa ini sudah dua minggu tidak masuk se­kolah. Padahal sekolah tengah melaksanakan uji coba PTM,” katanya. “(Dari situ, red) Kami mela­kukan tracing ke tiga siswa yang berdekatan dengan siswa yang hilang indra pen­ciuman. Ketiga siswa yang kontak erat dan orang tua siswa sudah dilakukan swab antigen oleh pihak puskesmas dan hasilnya negatif,” ujarnya. Didah menambahkan, siswi kelas XI yang terpapar Covid-19 tersebut saat ini berada di Ka­bupaten Tasikmalaya. Ia men­jalani isolasi mandiri (isoman) di rumah orang tuanya. ”Alasan siswi yang terpapar wabah Covid-19 tidak melapor ke pihak dokter karena berang­gapan bahwa pasien Covid-19 tidak dikasih obat oleh dokter dan hanya dilakukan isolasi mandiri,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Pus­kesmas Leuwiliang James mengaku sudah melakukan swab antigen kepada tiga siswa SMAN 1 Leuwiliang dan enam keluarga siswa di Pus­kesmas Leuwiliang. ”Hasil swab antigen semua­nya negatif. Rencananya, dua hari ke depan, kami bakal melakukan tes swab antigen lagi sesuai aturan yang baru dari kasi bagian P2P,” ujarnya. Terpisah, Camat Leuwiliang Daswara mengatakan, siswi yang diduga terpapar Covid-19 sudah menjalani isolasi man­diri. Menurut keterangan sekolah, siswi tersebut baru dua kali mengikuti uji coba PTM dan langsung tidak ma­suk kelas. Hingga akhirnya menjalani isolasi mandiri. Ia melanjutkan, kejadian ini menjadi pembelajaran bahwa masyarakat jangan kendur menerapkan protokol kese­hatan dan tetap menggunakan masker agar terhindar dari wabah Covid-19. “Untuk se­mentara PTM di SMA Negeri 1 Leuwiliang dihentikan sam­pai ada instruksi dari KCD,” katanya. Di tempat berbeda, orang tua siswa SMAN 1 Leuwiliang, Neneg, menyebut dengan ada kejadian itu pihak sekte men­ghentikan sementara uji coba sekolah tata muka dirasa lebih aman. ”Dihentikan semen­tara PTM lebih aman dan tidak ada kekhawatiran siswa ter­papar Covid-19,” ungkapnya. Diberitakan sebelumnya, di tengah kegembiraan sejumlah siswa Kabupaten Bogor mengikuti PTM, muncul kabar tidak mengenakkan. Kegiatan belajar di kelas yang sudah berjalan tiga pekan itu memun­culkan kasus siswa positif Covid-19 yang sempat mengik­uti PTM. Tak tanggung, dua kasus sekaligus ditemukan dalam dua sekolah berbeda, hingga PTM terancam diba­talkan. Kedua sekolah itu berada di wilayah Barat Kabupaten Bo­gor, tepatnya di Kecamatan Leuwiliang dan Tenjolaya. Siswa yang terkonfirmasi po­sitif Covid-19 saat menggelar PTM itu berada di tingkatan SMA. (ads/c/rez/run)

Tags

Terkini