berita-utama

Jokowi Panggil Bima Arya di Tengah Isu Reshuffle

Kamis, 22 April 2021 | 10:50 WIB

METROPOLITAN - Di balik isu reshuffle kabinet menteri, memunculkan fakta mengejutkan. Nama Wali Kota Bogor Bima Arya disebut masuk tokoh yang diproyeksikan masuk kabinet jilid dua. Ini terjadi usai Bima memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor, baru-baru ini. “Iya betul,” kata Bima Arya, Rabu (21/4) Pertemuan Bima Arya dengan Presiden Jokowi itu diketa­hui berlangsung tiga pekan lalu di Istana Bogor. Dalam pertemuan itu, sambungnya, presiden menany­akan soal penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Selain itu, Bima Arya mengakui ditanya soal rencana pembangunan trem di Kota Bogor. “Presiden me­nanyakan langkah-langkah penanganan Covid-19 di Kota Bogor yang dianggap baik. Saya jelaskan semua. Saya juga la­porkan rencana pembangunan trem di Kota Bogor, lalu pre­siden berikan beberapa ma­sukan. Itu saja, nggak ada bi­cara hal lain,” tegasnya. Namun, Bima Arya menam­pik pertemuan dengan Pre­siden Jokowi membahas soal isu reshuffle di tubuh kabinet menteri. Politisi Partai Ama­nat Nasional (PAN) itu pun menolak jika pertemuannya dengan Jokowi dikaitkan dengan pos Kementerian Per­hubungan yang disebut-sebut bakal didapatkan PAN jika jadi gabung kabinet. “Nggak ada kok. Saya kira nggak lah, nggak ke arah itu. Betul-betul fokus ke Kota Bogor saja. Per­bincangan biasa kok,” ujar suami Yane Ardian itu. Sebelum Bima Arya, sejumlah tokoh sempat bertemu Pre­siden Jokowi di tengah isu reshuffle kabinet. Di antaranya anggota DPR RI Fraksi NasDem Muhammad Rapsel Ali dan tokoh muda NU Witjaksono. Rapsel Ali mengaku dipanggil Presiden Joko Widodo ke Is­tana Kepresidenan pada Rabu (14/4). Ia mengaku tak hanya bertemu Jokowi, tetapi juga Ma’ruf Amin. ”Rabu pagi minggu lalu bertemu Pak Pre­siden di Istana Negara dan besoknya dipanggil Pak Wa­pres,” kata Rapsel. Menantu Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu juga mengaku diajak Jokowi berdialog sambil jalan-jalan di Istana. Mereka mem­bahas wawasan kebangsaan selama pertemuan itu. Namun, Rapsel enggan berspekulasi kehadirannya di Istana ter­kait reshuffle kabinet. Ia mengaku hanya datang me­menuhi undangan Jokowi. ”Saya nggak berhak menaf­sirkan maksud Presiden. Sila­kan diinterpretasikan sen­diri. Tapi yang pasti tentunya dengan tujuannya sangat mulia agar Indonesia lebih maju,” tuturnya. Untuk dike­tahui, Jokowi dikabarkan akan merombak kabinet dalam waktu dekat. Kabar itu meny­usul peleburan Kemendikbud dengan Kemenristek dan pem­bentukan Kementerian In­vestasi. (dtk/cnn/rez/run)

Tags

Terkini